Bisnis.com, JAKARTA — Impor mobil utuh atau completely build up (CBU) Hyundai tengah meningkatsepanjang periode Januari-Agustus 2023 guna menghindari inden panjang.
Adapun, sepanjang Januari-Agustus 2023 impor mobil CBU Hyundai meningkat hingga 72,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan adanya peningkatan volume impor dilakukan dalam rangka pemenuhan permintaan konsumen.
“Hal ini agar waktu tunggu kendaraan yang mereka pesan menjadi lebih pendek atau cepat seperti model Palisade dan pemenuhan kebutuhan produk yang sesuai dengan kebutuhan mereka seperti Ioniq 6,” ujar Soerjo kepada Bisnis, Rabu (4/10/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan untuk perubahan skema impor menjadi produksi lokal sangat ditentukan oleh volume penjualan secara domestik. Jika permintaan mencukupi, maka Hyundai pun akan melakukan produksi secara lokal.
Dia menuturkan, untuk model-model yang sudah diproduksi di dalam negeri oleh Hyundai adalah Stargazer, Creta, Santa Fe, dan Ioniq 5.
Baca Juga
“Jika permintaan atau volume penjualan mencukupi untuk di produksi lokal, maka Hyundai akan melakukannya,” tuturnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan impor mobil CBU Hyundai mencapai 3.300 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 72,3 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 1.915 unit.
Beberapa model yang diimpor oleh Hyundai adalah Santa Fe sebanyak 2.628 unit, Palisade 232 unit, Ioniq 6 sebanyak 231 unit, dan Staria Signature sebanyak 125 unit.
Adapun penjualan secara wholesales sepanjang Januari-Agustus 2023 dari Stargazer mencapai 10.171 unit, Creta sebanyak 5.723 unit, Palisade 2.197 unit, Staria Signature 104 unit, dan Ioniq 6 sebanyak 189 unit.