Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil listrik asal China, Geely Auto Indonesia meraih capaian positif di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang digelar pada 24 Juli-3 Agustus 2025 di ICE BSD, Tangerang.
Sales & Channel Development Director Geely Auto Indonesia Constantinus Herlijoso mengatakan, antusiasme pengunjung cukup tinggi terhadap deretan produk Geely yang perdana melantai di pameran GIIAS 2025.
Adapun, tiga model global yang ditampilkan yakni Geely Xingyuan, Starray EM-i, dan Geely L380. Selain itu, ada SUV listrik Geely EX5 juga sudah hadir di Tanah Air.
"Kami juga bangga karena telah membukukan 866 surat pemesanan kendaraan [SPK],” ujar Herlijoso dalam keterangannya, Kamis (14/8/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, salah satu produk yang paling menarik perhatian adalah Geely Starray EM-i, baik ditinjau dari sisi eksterior maupun jangkauan berkendara.
Fitur-fitur unggulan pada model tersebut meliputi jangkauan berkendara lebih dari 1.000 km, sistem bantuan mengemudi Level 2 (ADAS), kursi elektrik, layar berukuran besar, kamera 540 derajat panoramic view, hingga sistem audio premium dengan 16 speaker.
Baca Juga
Sementara itu, Geely Xingyuan juga mendapat sorotan karena adanya fitur front trunk yang biasanya hanya ada pada mobil premium, menjadi nilai tambah karena menyediakan ruang penyimpanan ekstra. Terlebih, penggerak roda belakang (RWD) pada Xingyuan dirancang untuk mendukung stabilitas berkendara.
"Sambutan positif terhadap partisipasi perdana di GIIAS 2025 semakin memperkuat komitmen Geely dalam menghadirkan solusi mobilitas modern yang inovatif dan ramah lingkungan, sejalan dengan arah elektrifikasi industri otomotif nasional," pungkasnya.
Adapun, Geely Auto resmi datang kembali alias comeback ke pasar Indonesia setelah sempat hengkang pada 2016. Perseroan akan memproduksi lokal berbagai model mobil listrik dengan menggandeng pabrik milik PT Handal Indonesia Motor (HIM) di Bekasi, Jawa Barat.
Berdasarkan catatan Bisnis, Geely pertama kali mencoba peruntungannya di Indonesia pada 2010. Namun, perjalanan PT Geely Mobil Indonesia (GMI) jauh lebih singkat dibandingkan merek China sebelumnya, yakni Chery.
Geely resmi menutup penjualannya pada 2016. Keterpurukan Geely dimulai ketika memasuki 2013. Saat itu, penjualannya berada di bawah 500 unit. Sampai dengan tahun 2016, Geely terpaksa harus menutup bisnisnya di Indonesia karena tidak meraup penjualan.
Menilik data Gaikindo, penjualan Geely secara wholesales tembus 1.508 unit sepanjang 7 bulan pertama 2025. Di lain sisi, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen sebanyak 999 unit.