Bisnis.com, JAKARTA — PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menyatakan masih mengimpor model Sirion secara utuh atau completely build up unit (CBU) dari pabrik di Malaysia lantaran belum banyaknya permintaan terhadap model tersebut, sehingga menyebabkan rendahnya jumlah yang dapat diproduksi di dalam negeri.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, impor mobil Daihatsu Sirion mencapai 470 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 27,02 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu 370 unit.
Marketing Director dan Corporate Planning and Communication Director PT ADM Sri Agung Handayani mengatakan pada dasarnya pihaknya selalu berusaha untuk memenuhi kebutuhan pasar yang ada.
Namun, Daihatsu belum memutuskan untuk produksi Sirion secara lokal. Dia pun menyebut belum bisa menjelaskan secara detail alasan untuk tidak memproduksi Sirion secara lokal lantaran banyak aspek.
“Ya betul saat ini kami masih impor dan belum memutuskan untuk produksi lokal, karena ada minimum volume untuk dapat diproduksi lokal,” ujar Agung kepada Bisnis, Rabu (4/10/2023).
Sementara dari sisi penjualan secara wholesales, Daihatsu mencatatkan Sirion laku sebanyak 470 unit sepanjang Januari Agustus 2023, naik 95,83 persen secara year-on-year (YoY) dari 240 unit.
Baca Juga
Penjualan Daihatsu secara wholesales sepanjang Januari-Agustus 2023 mencapai 132.542 unit, naik 9,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 121.517 unit.
Adapun, porsi penjualan dari Sirion berkontribusi sekitar 0,35 persen dari total penjualan Daihatsu secara keseluruhan sepanjang Januari-Agustus 2023.
Kontribusi penjualan Daihatsu terbesar masih disumbang oleh segmen low cost green car (LCGC) dengan total penjualan mencapai 58.929 unit atau sekitar 44,46 persen dari total penjualan. Rinciannya untuk Ayla mencapai 17.369 unit, sedangkan Sigra sebanyak 41.560 unit.
Disusul oleh beberapa produk lain seperti Terios penjualannya mencapai 15.264 atau sekitar 11,51 persen, Xenia 10.283 unit sekitar 7,75 persen, Rocky 3.732 unit.