Bisnis.com, JAKARTA - Daimler Commercial Vehicles Indonesia (DCVI) masih fokus memboyong bus listrik secara utuh ke Tanah Air, sebelum mengeluarkan investasi untuk melokalisasi kendaraan listrik.
President Director DCVI Naeem Hassim mengatakan bahwa bus listrik Daimler diperkirakan meluncur pada pertengahan 2023. Nantinya, Daimler akan melihat peluang untuk membidik lokalisasi yang memenuhi standar TKDN 40 persen.
"Langkah pertama [elektrifikasi] kami adalah membawa produknya di sini, kemudian setelah membawa produknya ke Indonesia yang mungkin paruh kedua tahun 2023, nanti kami pastikan kandungan lokalnya, apakah kita buat 40 persen atau tidak. Kalau kami buat 40 persen maka produknya [kendaraan listrik] berhak mendapatkan insentif pajak, jadi kita harus menunggu sampai kita membawa produknya ke sini ya," kata Naeem di Tangerang, Kamis (16/3/2023).
Setelahnya, Daimler akan melakukan evaluasi terkait produk dan pasar. "Jadi nanti kami akan evaluasi dan kita lihat bagaimana kinerjanya, tapi saya yakin kita bisa [melokalkan bus listrik] karena seperti yang kita ketahui semua juga ingin melokalkan, apakah setelah dilokalkan akan diberi insentif? Kami tidak tahu, jadi intinya kita harus menunggu petunjuk dan teknis program insentif ini," tuturnya.
Sementara itu, rencana peluncuran bus listrik Mercedes-Benz di Indonesia masih memerlukan penyesuaian. Pasalnya, kata Naeem, prototipe bus listrik Daimler di Brazil masih terkendala karena masalah iklim dan kondisi jalannya.
"Kami lebih ingin menyebut waktu kedatangan [bus listrik] pada semester kedua tahun ini karena ada sedikit adjustment dengan Brazil. Pihak kami sedang melihat dan mencoba mengerti pasar Indonesia. Jadi melihat iklim, ketahanan kendaraannya sesuai dengan kondisi medan Indonesia, jadi ada beberapa penyesuaian yang terjadi," jelas Naeem.
Baca Juga
Meski begitu, Bos DVCI ini tetap memastikan bus listrik Mercedes-Benz akan diluncurkan pada tahun ini. "Tapi, saya komitmen itu tetap [meluncurkan] pada 2023," pungkasnya.