Bisnis.com, JAKARTA — Daimler Truck tengah melakukan uji coba untuk bahan bakar hidrogen atau fuel cell engine kepada para konsumennya.
Member of the Board of Management Daimler Truck AG Andreas Gorbach mengatakan melalui pengujian ini konsumen dapat lebih mengenal teknologi fuel cell engine dalam operasional sehari-hari.
Selain itu, teknisi Daimler juga akan lebih memahami kebutuhan para konsumennya untuk penggunaan fuel cell seiring adanya penerapan secara nyata. Pengembangan Truk GenH2 didasari oleh Mercedes-Benz Actros konvensional mulai dari sisi karakteristik muatan, jangkauan, hingga kinerja jarak jauh.
Baca Juga
“Hal ini jelas penting untuk kami dalam tujuannya untuk pengembangan seri kedepannya,” katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (27/12/2023).
Dalam uji coba ini, Daimler mengerahkan sebanyak lima traktor semi-trailer yang digunakan untuk pengangkutan bahan bangunan, kontainer laut atau gas silinder dengan rute-rute tertentu di Jerman.
Jarak tempuh dari truk ini mencapai 1.047 km dengan satu kali pengisian hidrogen cair. Rencananya perusahaan bakal memperkenalkan versi seri Mercedes-Benz GenH2 Truck pada paruh kedua dekade ini.
Truk Mercedes-Benz GenH2, yang digunakan dalam uji coba ini dibekali kapasitas muatan sekitar 25 ton dengan berat kombinasi kotor (GCW) 40 ton. Kehadiran dua tangki hidrogen cair khusus dan sistem sel bahan bakar cellcentric memungkinkan muatan tinggi dan jarak tempuh yang jauh.
Dua tangki hidrogen cair stainless-steel pada Truk GenH2 memiliki kapasitas penyimpanan hingga 88 kilogram atau masing-masing 44 kg. Sistem tangki baja tahan karat terdiri dari dua tabung, satu di dalam tabung lainnya, yang terhubung satu sama lain, dan terisolasi secara vakum.
Produk ini juga didukung dengan infrastruktur pengisian bahan bakar, serta pasokan hidrogen yang memadai. Beberapa perusahaan seperti Amazon, Air Products, INEOS, Holcim, dan Wiedmann & Winz diperkirakan mulai turut serta dalam uji coba ini mulai pertengahan 2024.
Daimler Truck juga menargetkan beberapa negara seperti Eropa, Amerika Serikat, dan Jepang untuk memasarkan produk ini pada 2039. Fuel cell engine dinilai memiliki keunggulan dalam pengangkutan barang berat untuk jarak jauh.