Bisnis.com, JAKARTA - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek Mitsubishi Fuso di Indonesia masih enggan mengomentari subsidi kendaraan listrik dari pemerintah yang bakal menyasar 138 unit bus listrik.
Meski demikian, Direktur Sales dan Marketing Mitsubishi Fuso Duljatmono menegaskan pihaknya masih berfokus pada penelitian dan perkembangan truk listrik, yaitu e-Canter.
“Untuk yang bus, kami belum atau tidak ada komen, mungkin nanti untuk truk seperti e-Canter kami perlu berdiskusi dengan pemerintah,” ujarnya kepada Bisnis, dikutip Rabu (15/3/2023).
Lebih lanjut, dia juga menjelaskan bahwa saat ini perkembangan kendaraan listrik Fuso masih di tahap menjajaki pasar melalui program Proof of Concept (POC).
Artinya, program digunakan untuk melakukan validasi konsep atau ide dari segi fungsional sebelum masuk tahap pengembangan. Hal ini juga berguna untuk memastikan teknologi kendaraan listrik niaga bisa berjalan sesuai ekspektasi Fuso.
“Saat ini kami masih focus kepada e-Canter yang masih lanjut dengan studi penerimaan market market melalui [program] POC ya,” jelasnya.
Baca Juga
Terbaru, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), Fuso memiliki satu model yang didistribusikan di Indonesia yaitu Mitsubishi Fuso FE.
Rinciannya, model FE 84G menjadi varian terlaris secara penjualan wholesales dengan mencatatkan 240 unit dari Januari-Februari 2023. Selanjutnya, varian FE 71 sebanyak 30 unit selama periode yang sama.
Sebagai informasi, PT KTB menargetkan pangsa pasar sebesar 45 persen tahun ini di segmen niaga. Untuk mencapai target tersebut, Mitsubishi Fuso baru saja meluncurkan dua produk baru pertama, Fighter X Mining Equipment versi 2 diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan khusus di sektor bisnis pertambangan.
Kedua, Mitsubishi Fuso juga memperkenalkan produk Fighter-X Super Long Trip dengan tangki bahan bakar ganda dengan total kapasitas 400 liter. Alhasil, mobil ini mampu menempuh perjalanan jarak jauh sekali pengisian bahan bakar.
