Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Truk Domestik Ambles Digempur Truk Impor China di 2025

Penjualan truk domestik Indonesia turun 19% pada 2025 akibat persaingan dari truk impor China, serta perlambatan di sektor pertambangan dan konstruksi.
Truk Hino / Hino
Truk Hino / Hino
Ringkasan Berita
  • Penjualan truk domestik di Indonesia mengalami penurunan signifikan pada 2025, dipengaruhi oleh maraknya truk impor asal China dan perlambatan di sektor pertambangan serta konstruksi.
  • Data Gaikindo menunjukkan penurunan penjualan wholesales truk sebesar 19% dan penjualan ritel sebesar 12% pada periode Januari-Juli 2025 dibandingkan tahun sebelumnya.
  • Hino menghadapi tantangan pasar akibat ketidakpastian ekonomi global dan persaingan dari truk impor China, namun tetap berfokus pada penguatan segmen medium duty truck dan layanan Total Support.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Bisnis.com, JAKARTA – Penjualan truk domestik sepanjang tahun berjalan mengalami penurunan signifikan, salah satu penyebabnya yakni maraknya truk impor asal China yang membanjiri pasar.

Mengacu data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales truk pada Januari-Juli 2025 sebanyak 30.156 unit. Angka itu turun 19% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 37.267 unit.

Sementara itu, penjualan truk secara ritel alias dari dealer ke konsumen juga ambles 12% menjadi 32.227 unit pada periode yang sama, dibandingkan 7 bulan pertama 2024 sebanyak 36.430 unit.

Sales Director PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI) Susilo Darmawan mengatakan, penyebab penurunan pasar kendaraan niaga tak lepas dari maraknya truk impor asal China, di luar perlambatan yang terjadi pada sektor pertambangan dan konstruksi.

"Pasar truk nasional pada 2025 tertekan oleh perlambatan di sektor-sektor utama seperti tambang [faktor cuaca] dan konstruksi, serta meningkatnya persaingan dari berbagai merek, termasuk truk impor China," ujar Susilo kepada Bisnis, dikutip Senin (18/8/2025).

Adapun, sepanjang 7 bulan pertama 2025, penjualan wholesales Hino tercatat sebanyak 9.666 unit, atau turun 20,1% secara tahunan dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 12.105 unit.

Sementara itu, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Hino tercatat sebanyak 11.777 unit, turun tipis 0,3% dari tahun sebelumnya.

Menurutnya, sepanjang 2025, Hino menghadapi tantangan pasar yang dipengaruhi oleh ketidakpastian ekonomi global, fluktuasi harga komoditas dan perubahan kebutuhan pelanggan di berbagai sektor.

"Penurunan wholesales Hino sejalan dengan perlambatan pasar, namun penjualan ritel tetap stabil berkat kepercayaan pelanggan terhadap kualitas produk dan kekuatan layanan kami," jelasnya.

Alhasil, memasuki semester II/2025, Susilo mengatakan Hino akan terus memperkuat posisi di segmen medium duty truck, mengingat Hino telah menjadi market leader di segmen ini selama 25 tahun dengan pangsa pasar di atas 50%.

"Kami juga memaksimalkan layanan Total Support, mulai dari perawatan kendaraan, ketersediaan suku cadang, hingga layanan digital seperti Hino Connect dan My Hino," pungkasnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, pada tahun lalu, volume impor truk utuh dari Tiongkok mencapai 13.669 unit. Data itu tercatat oleh General Administration of Customs of The People’s Republic of China (GACC).

Nilai importasi tak tanggung-tanggung, mencapai sekitar US$647 juta. Hal ini terbilang janggal, sebab keseluruhan impor utuh tersebut tidak dilakukan oleh para pemain di dalam negeri, atau selayaknya anggota Gaikindo.

Dari data yang sama, impor truk utuh dari China didominasi jenis truk diesel dengan bobot lebih dari 20 ton. Pada 2024 saja, impor truk tersebut mencapai volume 15.542 unit. Angka impor itu melonjak drastis dibandingkan 2023 yang sebanyak 7.729 unit dengan nilai US$346 juta.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro