Bisnis.com, JAKARTA - Hyundai Motor Company dan Kia Motors Corporation mengungkapkan perincian baru dari sistem pompa panas inovatif, yang dipasang di jajaran kendaraan listrik global mereka untuk memaksimalkan jangkauan penggerak semua-listrik pada suhu rendah.
Pompa panas Hyundai dan Kia adalah inovasi manajemen panas untuk memaksimalkan jarak yang dapat ditempuh Hyundai dan Kia EVs dengan sekali pengisian, dengan cara memulung limbah panas untuk menghangatkan kabin.
Sistem ini memungkinkan pengendara EV memanaskan kabin mobil saat cuaca dingin tanpa memengaruhi rentang mengemudi listrik secara signifikan, tidak seperti EV lainnya.
Teknologi ini pertama kali diperkenalkan pada 2014 pada Kia Soul EV generasi pertama. Terdiri dari kompresor, evaporator, dan kondensor, pompa panas menangkap limbah panas yang dikeluarkan oleh komponen listrik kendaraan, dan mendaur ulang energi ini untuk memanaskan kabin lebih efisien.
"Teknologi ini membuat jangkauan listrik Soul EV sepanjang 180 km tetap terjaga dalam kondisi cuaca dingin," demikian Hyundai dalam keterangan pers Hyundai, Kamis (11/6/2020).
Sistem pompa panas terkemuka di industri kini telah dikembangkan lebih lanjut untuk EV baru dari Hyundai dan Kia. Sistem baru ini memulung limbah panas dari peningkatan jumlah sumber untuk kisaran EV cuaca dingin yang optimal.
Baca Juga
Inovasi ini membuat Hyundai dan Kia EV menawarkan kisaran suhu lebih konsisten, yang mana EV lain mulai melihat penurunan signifikan dalam jarak yang dimungkinkan dari satu pengisian daya.
Dilengkapi dengan teknologi pompa panas terbaru, Kona Electric membuktikan keampuhan teknologi ini dalam pengujian baru-baru ini di Norwegia, pasar EV paling canggih di dunia.
Bahkan, Hyundai Kona Electric berhasil memenangkan tes validasi real-range Norwegia.
Norwegian Automotive Federation (NAF) baru-baru ini membandingkan 20 EV dalam kondisi cuaca dingin dan hangat untuk mengidentifikasi model dengan rentang mengemudi yang paling konsisten dan kinerja pengisian daya. Tes memantau deviasi kinerja setiap kendaraan dalam kondisi dingin dibandingkan dengan angka produsen yang dikutip.
Kona Electric menempati posisi pertama, menempuh jarak 405 km dalam cuaca dingin - dibandingkan dengan 449 km dalam pengujian siklus gabungan WLTP (23°C / 73°F).
Dalam cuaca dingin yang parah, Kona Electric menawarkan 91 persen dari rentang siklus gabungan WLTP-nya, hanya menyimpang 9 persen dari kisaran mengemudi semua-listrik yang diklaimnya.