Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hyundai Siap Gebrak Pasar Otomotif RI dengan 7 Model Baru di 2025

Hyundai siap menggebrak pasar dengan 7 model terbaru pada 2025, di antaranya adalah Creta N Line
Hyundai Tucson varian hybrid resmi meluncur di Indonesia pada Kamis (21/11/2024) - Bisnis/Rizqi Rajendra
Hyundai Tucson varian hybrid resmi meluncur di Indonesia pada Kamis (21/11/2024) - Bisnis/Rizqi Rajendra

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Korea Selatan, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) telah menyiapkan setidaknya 7 model mobil terbaru yang siap diluncurkan sepanjang 2025.

Chief Operating Officer (COO) PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan, hal itu sebagai salah satu strategi Hyundai untuk mengantisipasi penurunan di industri otomotif.

"Jadi 7 model kira-kira kurang lebih, kami lagi coba untuk lebih dari 7 model. Yang jelas, ini kami sudah mulai, mungkin kami APM pertama yang memulai untuk meluncurkan atau memperkenalkan produk baru [di 2025]. Itu memang salah satu strateginya kami," ujar Frans saat peluncuran Hyundai Creta N Line pada Kamis (9/1/2025).

Sebagaimana diketahui, kemarin, Hyundai resmi meluncurkan model baru pertamanya pada 2025, yakni Hyundai New Creta N Line yang dibanderol seharga Rp460,5 juta, sedangkan N Line Turbo sebesar Rp507,2 juta. 

Sementara itu, New Hyundai Creta dibanderol mulai dari Rp299,7 juta untuk tipe Active MT hingga tipe tertingginya yakni Prime dihargai senilai Rp426,94 juta on the road (OTR) Jakarta. 

Lebih lanjut dia mengatakan, kinerja industri otomotif melemah sepanjang 2024, dia pun memprediksi penjualan pada tahun ini akan semakin tertekan sejalan dengan berbagai tantangan seperti kenaikan PPN menjadi 12% hingga opsen pajak.

"Tetapi kami ingin supaya penurunan market ini bisa diimbangi dengan pengenalan produk baru sebagai salah satu strateginya kami. Jadi, kami sebagai APM berusaha inovatif untuk memperkenalkan produk-produk baru lebih banyak," jelasnya.

Adapun, menurutnya komposisi model baru yang akan diluncurkan Hyundai pada tahun ini juga akan diimbangi antara mobil konvensional (internal combustion engine/ICE), mobil listrik berbasis baterai (battery electric vehicle/BEV), dan mobil hibrida (hybrid electric vehicle/HEV).

Frans juga mengatakan bahwa kondisi geopolitik global masih dibayangi ketidakpastian seiring dengan ketegangan di berbagai negara, hingga dominasi Amerika Serikat (AS) yang akan berdampak ke ekonomi secara global.

"Nah pada saat itu kan tentunya pemerintah akan mengambil sikap, apakah suku bunga akan diturunkan karena nilai tukar mata uangnya naik menjadi Rp16.000 ke atas. Nah itu adalah ketidakpastian yang kami lihat secara makro, itu yang kita harus hadapi, bukan hanya oleh Hyundai saja tapi oleh pemain-pemain brand yang lainnya," pungkasnya.

Berdasarkan data terbaru Gaikindo yang diterima Bisnis, pada Januari - Desember 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 865.723 unit atau turun 13,9% secara year-on-year (YoY) dari periode sama 2023 sebesar 1.005.802 unit.

Penjualan mobil secara ritel juga turun 10,9% YoY menjadi 889.680 unit pada periode 12 bulan 2024, dibandingkan 998.059 unit pada periode yang sama 2023.

Sementara itu, Hyundai mencatatkan penjualan wholesales sebanyak 22.361 unit dengan market share 2,6%. Sementara itu penjualan Hyundai secara ritel sebanyak 22.097 unit.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper