Bisnis.com, JAKARTA - Pengguna mobil listrik (electric vehicle/EV) perlu merogoh kocek cukup dalam untuk melakukan penggantian baterai. Pasalnya, baterai merupakan komponen termahal dari kendaraan listrik yang umumnya harganya berkisar 40%-60% dari harga mobil listrik itu sendiri.
Adapun, harga baterai Hyundai Ioniq 5 milik PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berkisar Rp300 juta untuk versi standar hingga Rp400 juta untuk varian long range. Sementara itu, harga Ioniq 5 sendiri berkisar Rp713 juta hingga Rp900 juta.
Sebagai perbandingan, harga baterai Hyundai Ioniq 5 itu nyaris bisa terbeli mobil Toyota Kijang Innova Zenix yang harganya dibanderol mulai Rp430 juta. Harga baterai Ioniq 5 itu juga bisa terbeli Honda HR-V varian 1.5L S CVT yang dibanderol Rp383,9 juta.
Mengutip laman resmi Hyundai pada Rabu (28/8/2024), Hyundai Ioniq 5 memiliki battery pack dengan kapasitas 58 Kwh dan 72.6 kwh untuk varian Long Range. Hal ini pun menghasilkan jarak tempuh maksimal 384 km hingga 481 km.
Adapun, Hyundai Ioniq 5, menggunakan baterai jenis lithium-ion yang diklaim memiliki daya tahan tinggi, energi yang padat, serta memiliki tingkat degradasi yang rendah.
Sebagai informasi, Hyundai juga memberikan garansi baterai selama 8 tahun atau ketika mobil sudah mencapai 160.000 km. Manajemen Hyundai mengakui bahwa salah satu kekhawatiran pengguna adalah daya tahan baterai. Namun, pihak Hyundai memberikan tips agar baterai mobil listrik lebih tahan lama.
Baca Juga
"Dengan kata lain, sebisa mungkin jangan gunakan mobil hingga baterainya mencapai di bawah 20%. Kemudian ketika mengisi dayanya, atur batas maksimal pada 80% saja," tulis keterangan di laman resmi Hyundai.
Berdasarkan catatan Bisnis, Hyundai telah memiliki ekosistem mobil listrik, termasuk pabrik baterai. Investasi dari Hyundai untuk ekosistem mobil listrik telah mencapai US$3 miliar dengan adanya tiga pabrik yang hadir di Tanah Air.
Pertama adalah Hyundai Motor Manufacturing Indonesia di Cikarang yang sedang dalam proses untuk meningkatkan produksi menjadi 70.000 unit mobil listrik per tahun. Adapun, kapasitas produksi saat ini mencapai 150.000 unit dengan 50.000 unit diantaranya untuk produksi Ioniq 5.
Kemudian, ada HLI Green Power yang merupakan perusahaan patungan atau joint venture antara Hyundai dengan LG Energy Solutions yang mampu memproduksi sel baterai hingga 10 GWh per tahun, dan sedang dalam proses untuk penambahan sehingga total produksinya bisa mencapai 20 GWh.
Selanjutnya, masih ada pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai. Nantinya pabrik ini mampu memproduksi 50.000 sistem baterai per tahun.