Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tak Lagi Pikirkan LCGC, Suzuki Fokus Kembangkan Mobil Hybrid

Kendati pernah sukses pada segmen LCGC berkat Suzuki Karimun, pabrikan grup Indomobil (IMAS) ini kini lebih berhasrat mengembangkan produk hybrid.
Suzuki Ertiga Cruise Hybrid yang diluncurkan pada IIMS 2024/SIS
Suzuki Ertiga Cruise Hybrid yang diluncurkan pada IIMS 2024/SIS

Bisnis.com, JAKARTA — Suzuki Indonesia ternyata meninggalkan segmen low cost green car (LCGC) dengan menghentikan penjualan Karimun untuk fokus mengembangkan teknologi hybrid.

Managing Director Suzuki Indomobil Motor (SIM), Shodiq Wicaksono mengatakan merek milik PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) ini lebih fokus untuk mengembangkan teknologi hybrid. Terlebih lagi mobil Ertiga Hybrid Cruise baru saja meluncur pada IIMS 2024.

Mobil Karimun terakhir tercatat pada Januari-November 2021 dengan penjualan 2.510 unit. Padahal Karimun merupakan salah satu produk LCGC yang pertama kali meramaikan segmen ini pada 2013 bersama Daihatsu, Honda, dan Toyota.

“Pada saat itu, kami sepakat untuk konsentrasi terhadap elektrifikasi karena untuk mengembangkan dan menjual hybrid butuh effort,” ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat dikutip Senin (19/2/2024).

Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil hybrid Suzuki mencapai 13.667 unit sepanjang 2023. Secara terperinci, Ertiga Gx mencapai 2.130 unit, Ertiga Ss sebanyak 3.079 unit, dan Xl-7 Alpha 4.841 unit.

Selain itu, bagi Suzuki pasar Indonesia memang sudah waktunya untuk beralih dari mobil Karimun yang digantikan oleh S-presso. Namun, sejatinya Karimun masih diproduksi untuk diekspor ke beberapa negara tujuan.

Data Gaikindo menunjukkan sepanjang 2023, Suzuki masih melakukan ekspor mobil Karimun Wagon R sebanyak 816 unit dalam bentuk completely knocked down (CKD) ke Pakistan.

Namun, ekspor tersebut terbilang kecil karena terdapat gejolak politik, dan ekonomi yang menyebabkan volume ke Pakistan mengalami penurunan.

“Kami juga mengirim ke Pakistan. Dulu karimun CKD sebelumnya bisa 2.000 sekarang tidak bisa,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper