Bisnis.com, JAKARTA — BMW Indonesia buka suara terkait rencana perakitan mobil listrik secara lokal atau skema completely knocked down (CKD) menyusul pernyataan dari Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto.
Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania mengatakan, perakitan mobil listrik memang menjadi salah satu strategi merek asal Jerman itu untuk memasarkan produknya di Indonesia.
Menurutnya, kemungkinan untuk merakit mobil listrik secara lokal di Indonesia terbuka lebar seiring BMW sudah merakit mobil konvensional atau internal combustion engine (ICE) secara lokal.
Adapun, model-model yang sudah diproduksi secara lokal mulai dari seri 3,5,7,X1,X3,X5, hingga X7. Meski demikian, dia belum bisa memastikan terkait realisasi perakitan lokal tersebut.
“Misalnya, kami ada X1, kemudian ada iX1. Jadi sangat masuk akal apabila kami melakukan perakitan secara lokal,” katanya di JIExpo Kemayoran, dikutip Minggu (18/2/2024).
Mengenai insentif untuk mobil listrik, dia juga belum bisa berbicara banyak lantaran produk mobil listrik BMW masih belum bisa memenuhi syarat minimal tingkat komponen dalam negeri (TKDN) 40% .
Baca Juga
Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan mobil listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) BMW secara wholesales mencapai 799 unit sepanjang 2023.
Secara terperinci, model iX Drive40 sebanyak 615 unit, i440 Gran Coupe mencapai 50 unit, dan i7 xDrive60 Limousine sejumlah 50 unit.
Sebelumnya, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa pabrikan otomotif dari Eropa sudah mulai melirik pasar Indonesia melalui skema CKD. Salah satunya adalah merek asal Jerman, yakni BMW.
"Eropa kita lihat karena [investasi] melalui CKD salah satunya BMW," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).