Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah mengeklaim bahwa BMW akan merakit mobil listrik secara lokal di Indonesia menyusul beberapa merek lain, seperti BYD, dan VinFast yang sudah mengutarakan komitmen untuk perakitan hingga produksi lokal.
Menteri Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, beberapa pabrikan otomotif dari Eropa sudah mulai melirik pasar Indonesia melalui skema completely knocked down (CKD). Salah satunya adalah merek asal Jerman, yakni BMW.
"Eropa kita lihat karena [investasi] melalui CKD salah satunya BMW," ujarnya di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (15/2/2024).
Menurutnya, diskon pajak pertambahan nilai (PPN) dari 11% menjadi 1% yang diberikan oleh pemerintah untuk mobil listrik akan sangat membantu dalam mendorong minat investasi dari pabrikan otomotif asing.
Adapun, pemerintah masih menggodok aturan tersebut melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang rencananya segera dirampungkan untuk menggairahkan pasar mobil listrik.
"Pemerintah sudah memberikan insentif cukup, yaitu PPNDTP yang sekarang dalam tahap proses PMK-nya. Kalau dilakukan itu akan sangat membantu," katanya.
Baca Juga
BMW sejatinya sudah memasarkan mobil listrik yang masih diimpor utuh odari Jerman, di antaranya i7 xDrive60 Limousine RHD A/T, i440 Gran Coupe A/T, i4 eDrive35 Gran Coupe A/T, iX xDrive40 A/T, serta XM A/T.
Director of Communications BMW Group Indonesia Jodie O'tania sebelumnya mengatakan, saat ini terdapat banyak lini produk yang diimpor dan belum memungkinkan untuk seluruh model tersebut diproduksi secara lokal.
BMW Indonesia pun berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen baik dari segi produk maupun layanan pada segmen premium. Importasi pun akan dilakukan apabila permintaan pasar sudah mencapai volume yang mencukupi.
“Penambahan model ke dalam portofolio lokal memerlukan banyak pertimbangan baik dari segi investasi dan juga sumber daya manusia. Nanti jika sudah ada rencana yang konkret pasti akan kami info kembali,” katanya kepada Bisnis.com pada Desember 2023.