Bisnis.com, JAKARTA — Penjualan mobil listrik Indonesia menembus 23.260 unit sepanjang semester I/2023 atau naik 557,99 persen dibandingkan 3.535 unit pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang dihimpun oleh Bisnis, penjualan jenis hybrid electric vehicle (HEV) mencapai 17.391 unit atau sekitar 74,76 persen dari total penjualan kendaraan listrik sepanjang paruh pertama 2023.
Dalam jenis hybrid, Toyota mencatatkan penjualan paling banyak dengan 10.591 unit sepanjang Semester I/2023. Jauh di belakang Toyota, terdapat Suzuki yang menjual 5.875 unit jenis mild hybrid.
Terdapat sejumlah merek yang mencatatkan penjualan jenis hybrid di bawah 1.000 unit, yakni Lexus sebanyak 708 unit, Wuling 140 unit, dan Nissan 77 unit.
Sementara itu, kontributor penjualan kendaraan berteknologi listrik terbesar kedua berasal dari jenis mobil listrik murni atau Battery Electric Vehicle (BEV) dengan penjualan mencapai 5.837 unit atau sekitar 25,09 persen dari total penjualan mobil listrik.
Penjualan terbanyak dicapai oleh Hyundai sebanyak 3.543 unit, dan Wuling sebanyak 1.654 unit. Terlampau jauh dari Wuling, terdapat BMW di urutan ketiga dengan penjualan 182 unit, dan Toyota sebanyak 155 unit.
Baca Juga
Adapun beberapa merek dengan penjualan di bawah 100 unit BEV adalah Mercedes-Benz sebanyak 66 unit, Nissan 61 unit, DFSK 51 unit, Mini 39 unit, Lexus 37 unit, KIA 22 unit, MG 13 unit, Honda 8 unit, dan Mitsubishi 6 unit.
Terakhir untuk jenis plug-in hybrid EV atau PHEV mencatatkan penjualan hingga 32 unit atau sekitar 0,13 persen. Lexus menjadi merek dengan penjualan PHEV terbanyak dengan 23 unit, Toyota 8 unit, dan Mitsubishi 1 unit.
Terkait produk ramah lingkungan, Sekretaris Umum Gaikindo Kukuh Kumara menilai sejauh ini Indonesia memiliki pasar potensial. Hanya saja, simpulnya, produk ramah lingkungan tidak boleh dibatasi berteknologi tunggal, atau hanya BEV.
“Sebab pada faktanya, apapun teknologinya mulai dari berbasis listrik hingga flexy engine harus didukung,” kata Kukuh.
Senada, Marketing Director PT Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy bahkan menilai strategi mengejar nol emisi bagi sektor otomotif harus ditempuh melalui beragam jalan. “Kami secara prinsipal memang menerapkan strategi multipathway, dengan begitu setiap segmen pasar bisa berkontribusi bagi pengurangan emisi,” katanya beberapa waktu lalu.
Tidak hanya itu, melalui dominasi HEV menunjukkan geliat pasar yang telah akrab dengan teknologi ramah lingkungan khususnya berbasis elektrik. “Dengan pertumbuhan pasar pesat pada HEV, ini bisa menjadi jembatan yang baik bagi pasar maupun industri,” tutupnya.