Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Truk Moncer, Mitsubishi Fuso Semringah

Penjualan wholesales kendaraan komersial truk secara keseluruhan mencapai 34.477 unit sepanjang Januari-Mei tahun ini.
Truk listrik Fuso eCanter. /Daimler
Truk listrik Fuso eCanter. /Daimler

Bisnis.com, JAKARTA - PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) selaku pemegang merek Mitsubishi Fuso menyampaikan kinerja pertumbuhan penjualan kendaraan niaga Januari-Mei 2023 ditopang oleh aktivitas sawit, tambang, dan logistik.

Direktur Sales dan Marketing Mitsubishi Fuso Duljatmono mengatakan penjualan kendaraan niaga secara ritel mencapai 35.416 unit pada Januar-Mei 2023 tumbuh 7,5 persen dibandingkan dengan 32.954 periode yang sama tahun sebelumnya.

Dia menjelaskan laju kendaraan komersial niaga jenis truk ini sempat naik turun sepanjang periode tersebut. Pasalnya, dari pada Maret 2023 terjadi peningkatan kinerja penjualan truk akibat permintaan aktivitas tambang, CPO dan logistik pra Hari Raya Idulfitri 2023.

"Pendorongnya mulai dari ekonomi yang mulai bergerak lebih meningkat, terutama setelah PPKM [dicabut. Khususnya pada Januari-Maret dulu trennya naik, dukungannya ada tiga mulai dari CPO, tambang terutama batu bara dan kemudian logistik karena menjelang lebaran ini tren meningkat seperti itu, dan pasarnya cukup baik," kata Duljatmono kepada Bisnis, dikutip Kamis (6/7/2033).

Namun demikian, Duljatmono menambahkan pasar kendaraan secara keseluruhan terkoreksi akibat momen Lebaran pada April 2023, sehingga banyaknya libur membuat hari kerja pada bulan tersebut cukup singkat.

"Kemudian April drop ada lebaran dan banyak libur ini menurun 52 persen, nah bulan Mei pasarnya belum pulih. Jadi, April drop dan Mei naik 56 persen tapi hitungannya dari April ini dan masih jauh dibandingkan dengan Maret," tambahnya.

Oleh sebab itu, pada Mei 2023 kinerja penjualan truk masih belum pulih sempurna. Apalagi, setelah lebaran aktivitas di sektor kelapa sawit dan tambang masih lambat dari perkiraan Fuso.

"Mei itu masih proses pengembalian dari liburan artinya recovery belum sempurna. Itu yang menyebabkan 7,5 persen sampai dengan Mei, Juni belum keluar. Kalau sebelum lebaran logistik itu aktif ya, tapi setelah lebaran mulai kembali ke normal tapi di CPO sama tambang tidak seperti yang diharapkan, lebih lambat kebutuhannya," tutup Duljatmono.

Di sisi lain, berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales kendaraan komersial truk secara keseluruhan mencapai 34.477 unit sepanjang Januari-Mei 2023 atau naik 9,2 persen dibandingkan 31.559 unit pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Ketua I Gaikindo, Jongkie Sugiarto, mengatakan kedua sektor itu menjadi faktor penyebab dari pertumbuhan penjualan kendaraan niaga truk meski harga komoditas tambang dalam periode tersebut tengah mengalami penurunan.

“Truk untuk pertambangan agak menurun karena harga-harga komoditasnya juga melemah, tetapi permintaan truk untuk sektor konstruksi dan logistik masih cukup baik,” kata Jongkie kepada Bisnis, Senin (3/7/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Kahfi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper