Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Aismoli Usul Syarat Penerima Subsidi Motor Listrik Dilonggarkan

Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismol) berharap agar sasaran penerima subsidi motor listrik lebih diperluas dan dilonggarkan
Tampilan Motor Listrik Volta 401 - Volta Indonesia.
Tampilan Motor Listrik Volta 401 - Volta Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Industri Sepeda Motor Listrik (Aismol) mengusulkan perluasan sasaran subsidi untuk memacu pembelian motor listrik di Indonesia.

Sekjen Aismoli Hanggoro Ananta Khrisna mengakui bahwa subsidi motor listrik yang dikeluarkan pemerintah masih belum cukup untuk memacu pembelian secara masif di Indonesia.

Dia mengusulkan agar subsidi yang diberikan pemerintah diperluas dan tidak terbatas pada segmen tertentu.

“Semenjak Permenperin pada Maret kemarin, peningkatan adopsi kendaraan listrik dengan skema bantuan memang kami rasa juga belum cukup,” kata Hanggoro di Jakarta, Rabu (21/6/2023).

Hanggoro mengatakan program subsidi yang diberikan pemerintah sejauh ini juga kurang optimal disebabkan beberapa hal seperti syarat penerima subsidi terlalu ketat hingga harga motor listrik yang relatif masih mahal meski sudah mendapat subsidi.

Oleh sebab itu, asosiasi mengusulkan untuk memperluas sasaran penerima subsidi dalam diskusi bersama Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin).

“Kami akan terus mendukung terkait kebijakan yang digulirkan. Tapi pada intinya, kami dari Aismoli dan anggota akan siap mendukung percepatan kendaraan listrik,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, dari sisi industri roda empat, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan ketersediaan infrastruktur dapat memacu pembelian mobil listrik di Indonesia.

Ketua I Gaikindo Jongkie D Sugiarto mengatakan pasar mobil listrik khususnya roda empat tidak memerlukan lagi insentif tambahan agar bisa menarik pembelian.

“Insentif saat ini, jangan bilang ditambah atau apa, lengkapilah ini sudah bagus insentif, tapi kalau ditambah charging station di mana-mana sehingga orang lain jadi yakin kan untuk beli, ini tidak ganggu uang pemerintah,” ujar Jongkie.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper