Bisnis.com, JAKARTA – PT Ilectra Motor Group (IMG), produsen sepeda motor listrik Alva, entitas PT Indika Energy Tbk. (INDY) mengungkapkan strategi dalam menghadapi tantangan adopsi kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia.
Adapun, salah satu hambatan terbesar bagi adopsi kendaraan listrik adalah keterbatasan jumlah bengkel yang menerima perbaikan kendaraan listrik. Pasalnya, hingga saat ini belum banyak bengkel yang mampu melakukan servis kendaraan listrik, bahkan untuk permasalahan selain kelistrikan.
Head of CEO Office Alva, William Kusuma mengungkapkan, salah satu strategi yang dilakukan Alva untuk mengatasinya yakni melalui kerja sama dengan bengkel-bengkel di sekitar dealer motor listrik perseroan.
"Kami memastikan setidaknya ada empat bengkel yang bisa melayani kendaraan listrik di setiap satu dealer," ujar William di Jakarta, dikutip Kamis (3/7/2025).
Lebih lanjut, dia mengatakan, hingga saat ini Alva telah mendukung hadirnya 46 bengkel yang mendukung servis kendaraan listrik di Indonesia.
"Harapannya langkah serupa juga bisa dilakukan oleh para pelaku industri kendaraan listrik lainnya, sehingga proses adopsi ini semakin lancar,” katanya.
Selanjutnya, tantangan lainnya yaitu keterbatasan akses Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU). Hal ini terjadi karena saat ini mayoritas masyarakat masih bergantung pada SPKLU untuk mengisi daya kendaraan listrik mereka.
Menurut data Populix, setidaknya 63% pengguna kendaraan listrik roda empat dan 29% pengguna kendaraan listrik roda dua memilih untuk mengisi daya di SPKLU. Pengisian daya di SPKLU dipilih karena dinilai lebih cepat dibandingkan mengisi daya di rumah.
Sebagai tambahan informasi, beberapa model motor listrik Alva yakni Alva N3 dengan harga Rp28,5 juta, Alva One yang dibanderol mulai Rp36,49 juta, dan Alva Cervo yang dihargai mulai Rp42,75 juta.
Namun, perlu dicatat bahwa harga tersebut tanpa subsidi, mengingat hingga saat ini pemerintah belum memberikan kejelasan mengenai ada atau tidaknya insentif untuk sepeda motor listrik pada 2025.
Sebagai pengingat, pada tahun lalu, pemerintah telah mengucurkan subsidi motor listrik senilai Rp7 juta per unit untuk percepatan populasi elektrifikasi melalui Peraturan Menteri Perindustrian (Permenperin) No. 21/2023.
Berdasarkan data Sistem Informasi Bantuan Pembelian Kendaraan Bermotor Listrik Roda Dua (Sisapira) jumlah subsidi motor listrik yang telah tersalurkan sebanyak 62.541 unit pada 2024.
Jumlah subsidi motor listrik yang tersalurkan tersebut jauh melampaui capaian sepanjang 2023 sebanyak 11.532 unit.