Bisnis.com, JAKARTA – Sejumlah emiten sudah mulai terjun dalam mengembangkan kendaraan listrik, khususnya pada kendaraan roda dua (R2). Hal tersebut sejalan dengan tujuan pemerintah yang menargetkan populasi motor listrik R2 dan R3 sebanyak enam juta unit pada 2025.
Belum lagi, subsidi motor listrik sebesar Rp7 juta yang sudah diungkapkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan yang diwacanakan diketok awal Februari 2023.
"Pada tahun ini dan 2024, kami akan membangun 10 persen dari mobil listrik dan motor listrik, dalam volume. Kami mencoba sangat keras untuk bisa lebih besar dari itu," kata Luhut dikutip Rabu (1/2/2023).
Menurut catatan Bisnis, salah satu syarat insentif kendaraan listrik ini akan diberikan kepada pembelian motor listrik yang dibuat lokal di Indonesia. Tentunya, subsidi ini harus sesuai dengan tingkat komponen lokal yang sudah diatur dalam Permenperin No.6/2022, dan untuk motor listrik minimum TKDN mencapai 40 persen pada 2023.
Berikut TKDN Motor Listrik dari emiten yang memproduksi kendaraan listrik :
1. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS)
Emiten sepeda listrik, PT Gaya Abadi Sempurna Tbk (SLIS) memproyeksikan penjualan motor listrik dan laba bersih pada 2023 setidaknya mencapai 20 persen dibandingkan dengan realisasi 2022.
Baca Juga
Melalui PT Juara Bike dengan merk Selis, SLIS berfokus pada perakitan kendaraan listrik dengan berbagai produk di antaranya E-Motor, E-Bike, dan E-Moped.
Berdasarkan pantauan Bisnis dari situs P3DN, motor listrik Selis E-Max telah memenuhi tingkat komponen dalam negeri dengan nilai 53,69 persen. Motor listrik produksi Tangerang itu telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 5034/SJ-IND.8/TKDN/10/2022.
2. PT NFC Indonesia Tbk (NFCX)
PT NFC Indonesia Tbk (NFCX), Grup MCAS menggandeng perusahaan layanan ekspedisi PT SiCepat Express Indonesia (SiCepat) merambah bisnis kendaraan listrik dengan merek Volta melalui perusahaan patungan PT Volta Indonesia.
Baru-baru ini Volta telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan PT Prima Layanan Nasional Enjiniring (PLN Enjiniring) untuk kerja sama perencanaan, studi, dan pengembangan ekosistem motor listrik di Indonesia.
Motor listrik Volta 401 telah mengantongi sertifikat TKDN per tanggal 23 September 2022 dengan nomor 4648/SJ-IND.8/TKDN/9/2022. Motor ini telah melampaui target minimum TKDN dengan nilai 47,36 persen.
3. PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA)
Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang konstruksi ini terjun ke untuk menjual motor listrik dengan merek Gesits. Gesits merupakan anak usaha PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. atau WIKA dengan PT Gesits Technologies Indo.
Motor listrik Gesits G1 milik PT Wika Industri Manufaktur ini telah mengantongi sertifikat TKDN bernomor 810/SJ-IND.8/TKDN/4/2021 per 14 April 2021. Gesits G1 yang dirakit di Bogor, Jawa Barat mempunyai nilai TKDN 46,73 persen.
4. PT Indika Energy Tbk (INDY)
Emiten produsen energi, PT Indika Energi Tbk. (INDY) memiliki motor listrik dengan brand Alva One yang resmi diluncurkan pada ajang GIIAS 2022. Dalam ekspansinya ke sektor kendaraan listrik, INDY juga menargetkan pabrik sepeda motor listrik di bawah naungan PT Electra Mobilitas Indonesia (EMI).
Sertifikat TKDN Alva One dengan merek tipe Alva ACC-BN A/T (ONE) per 19 Januari 2023 telah memiliki komponen lokal sebanyak 33,07 persen dengan nomor 657/SJ-IND.8/TKDN/1/2023.