Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Tumbuh, Jadi Alasan Mazda Masih Luncurkan Sedan

Mazda meluncurkan dua mobil terbarunya di Indonesia, salah satunya adalah The New Mazda 2 Sedan.
Logo Mazda/Reuters-Jacky Naegelen
Logo Mazda/Reuters-Jacky Naegelen

Bisnis.com, JAKARTA – Mazda meluncurkan dua mobil terbarunya, salah satunya The New Mazda 2 Sedan. Pasarnya yang meningkat di Indonesia menjadi salah satu alasan perusahaan tetap memperbarui kendaraan di segmen tersebut.

Managing Director PT Eurokars Motor Indonesia (PT EMI) sebagai agen pemegang merek sekaligus distributor tunggal Mazda, Ricky Thio mengatakan bahwa kebutuhan terhadap mobil sedan masih tetap ada, karena pasarnya terus tumbuh.

“Sedan itu kan ada kelebihan, yaitu dibawa lebih nyaman. Jadi, kenapa tidak bawa sedan ke Indonesia,” kata Ricky saat ditemui di Jakarta, Selasa (26/7/2022).

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesale sedan pada semester I/2022 sebanyak 3.178 unit. Realisasi tersebut tumbuh 4,57 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yaitu laku 3.039 mobil.

Dari kontribusinya terhadap penjualan kendaraan nasional, mobil sedan masih di bawah 1 persen. Tepatnya 0,66 persen dari total 475.321 unit pada paruh pertama 2022.

Ricky mengakui bahwa pasar terbesar Indonesia adalah kendaraan keluarga (MPV) atau sport (SUV). Akan tetapi, tidak ada salahnya tetap menawarkan sedan karena masih ada minat dari pasar.

Sementara itu, The New Mazda 2 Sedan masih diimpor dalam bentuk utuh (CBU) dari Thailand. Perusahaan pusat, tambah Ricky, masih mempertimbangkan untuk mengimpor komponen secara utuh dan dirakit di Tanah Air (CKD).

“Kita lagi mempelajari tidak hanya untuk satu model tapi over all untuk CKD di Indonesia. Akan tetapi saya tidak bisa sebut kapan,” jelasnya.

Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi mengatakan bahwa sampai saat ini tidak ada mobil sedan baik yang diproduksi maupun dirakit di Indonesia. Padahal, tidak menutup kemungkinan Indonesia bisa mengekspor model tersebut sehingga tidak melulu impor.

“Tapi kita harus membuat industri otomotif di Indonesia maju. Dengan banyak model mobil yang diproduksi di Indonesia, ekspor terbuka lebar,” ujarnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper