Bisnis.com, JAKARTA — Perusahaan elektronik milik Grup Djarum, Polytron resmi memulai produksi massal mobil listrik G3+ dan G3 secara semi-knocked down (SKD) di pabrik PT Handal Indonesia Motor (HIM), Purwakarta, Jawa Barat.
CEO Polytron, Hariono mengatakan perakitan lokal tersebut menandai komitmen perseroan di segmen kendaraan elektrifikasi Tanah Air.
Adapun, langkah ini dilakukan hanya sebulan setelah perusahaan meresmikan showroom perdana Polytron EV Gallery & Service di Prince Center, Jakarta Selatan pada Juni 2025.
Berbeda dengan pabrikan lain yang juga memanfaatkan fasilitas HIM, Polytron berinvestasi lebih dalam pada lini produksi yang modern dan menyeluruh.
Salah satu keunggulannya adalah instalasi Dyno Test yang kompatibel dengan kendaraan FWD, RWD, hingga AWD, dilengkapi pengaturan wheelbase yang fleksibel serta sistem pemantauan suhu baterai secara real-time saat pengujian performa.
Tak hanya itu, proses produksi mobil listrik Polytron mencakup empat titik pengujian berlapis yang dimulai dari pasca pemasangan baterai, perakitan, uji kebocoran air, hingga tahap akhir Pre Delivery Center (PDC).
Baca Juga
“Seluruh proses ketat ini menunjukkan komitmen penuh Polytron terhadap standar keamanan, kualitas produksi, dan kepuasan pelanggan. Ini adalah wujud visi kami dalam meningkatkan pengalaman konsumen melalui teknologi, servis, dan produk,” ujar Hariono dalam keterangan resmi, Jumat (18/7/2025).
Investasi Polytron juga mencakup peralatan perakitan khusus, seperti Vacuum Filling Machines untuk pengisian minyak rem, refrigerant, dan coolant, serta perangkat uji performa dinamis dan kalibrasi sistem ADAS otomatis.
Dua model mobil listrik yang diproduksi di pabrik Handal tersebut yakni Polytron G3+ dan G3 dengan kapasitas produksi dapat mencapai hingga 30.000 unit per tahun.
Hariono mengatakan, dengan adanya fasilitas produksi ini, Polytron mempertegas keseriusannya membangun ekosistem kendaraan listrik nasional, bukan hanya sebagai produk, tetapi sebagai investasi jangka panjang yang didukung oleh fasilitas produksi, kualitas manufaktur, dan layanan purnajual yang komprehensif.
"Seluruh proses ini kami siapkan secara khusus untuk mendukung agenda Net Zero Emission pemerintah Indonesia di tahun 2026" pungkasnya.
Alhasil, setelah memproduksi lokal, Polytron berpeluang mendapatkan insentif dari pemerintah. Mengacu Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 12 Tahun 2025, pemerintah telah memberikan insentif PPN DTP 10% untuk impor mobil listrik completely knocked down (CKD).
Lalu, PPnBM DTP untuk impor mobil listrik secara utuh atau completely built up (CBU) dan CKD sebesar 15%, serta pembebasan bea masuk impor mobil listrik CBU.
Adapun, mobil listrik Polytron G3+ dan G3 untuk pertama kalinya akan debut di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) di ajang ICE-BSD City pada 24 Juli – 3 Agustus 2025.