Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) mengatakan Indonesia akan menjadi basis ekspor Hyundai Creta untuk pasar Asia Pasifik. Hyundai Creta juga merupakan mobil pertama Hyundai yang diproduksi di Tanah Air.
Chief Operating Officer PT HMID Makmur mengatakan fasilitas manufaktur dan penunjangnya sudah dibangun di pabrik milik Hyundai di Cikarang. Makmur juga mengatakan pabrik Hyudai memiliki kapasitas produksi 150.0000 unit per tahun dan masih bisa ditambah menjadi 250.000 unit.
"Kami sudah bangun pabrik, bangun R&D, bangun kantor head office regional Asia Pasifik. Itu sudah membuktikan bahwa kami akan menjadi basis untuk ekspor ke Asia Pasifik,” ujar Makmur di Bali, Rabu (26/1/2022).
Makmur menjelaskan Indonesia akan menjadi basis ekspor Creta untuk kawasan Asia Pasifik saja, Sedangkan pasar kawasan lainnya sepeti Eropa dan Amerika akan dikirim dari negara lain, karena SUV tersebut juga diproduksi di India, Brasil dan Rusia.
Makmur juga mengatakan pihaknya sudah menandatangi perpanjian ekspor dengan beberapa negara, namun tidak bisa disebutkan apa saja. Pihaknya pun belum bisa memastikan ekspor perdana Hyundai Creta dari Indonesia.
Menurutnya, rencana ekspor ini perlu dikomunikasikan dengan negara terkait untuk melihat strategi penjualannya. “Kurang etis kalau kami ceritakan sekarang karena kami juga tidak tahu kapan kampanye negara lain dimulai, kecuali kami sudah announce resmi kami akan ekspor,” jelas Makmur.
Baca Juga
Adapun sebelumnya, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita yang mengatakan Indonesia akan segera melakukan ekspor mobil ke Australia mulai kuartal I/2022. Negeri Kangguru telah lama menjadi bidikan pemerintah untuk menambah daftar pengguna mobil produksi Indonesia.
Sebagaimana diketahui, Australia telah lama tidak memiliki pabrik mobil. Holden, produsen mobil asli negara tersebut yang terakhir menutup pabrik perakitan di sana.
Akan tetapi mengapalkan mobil dari Indonesia ke Australia memiliki satu kendala utama. Departemen Infrastruktur, Transportasi, Pembangunan Regional dan Komunikasi Australia menyebutkan standar emisi untuk kendaraan ringan di negara tersebut adalah ADR 79/04 atau didasarkan pada standar Euro 5, sedangkan di Indonesia masih Euro 4.
Kendati terganjal isu emisi, pabrik Hyundai di Indonesia memiliki kesempatan besar untuk menjadi yang pertama mengapalkan mobil ke Australia. Pasalnya produsen asal Korea Selatan ini memiliki fokus produksi mobil listrik di Indonesia, yang artinya tidak akan terganjal aturan emisi gas buang.
Selain itu, Indonesia adalah satu-satunya pabrik Hyundai di kawasan Asia Pasifik. Tidak seperti merek Jepang, Toyota misalnya yang juga memiliki pabrik di Thailand.
Sementara itu, berdasarkan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), ekspor mobil utuh (completely built up/CBU) sepanjang Januari–Desember 2021 naik 26,9 persen atau menjadi 294.639 unit. Pada periode yang sama, pengiriman mobil terurai (completely knocked down/CKD) naik 62,5 persen menjadi 91.964 unit. Capaian ini sudah lebih baik dibandingkan dengan kondisi sebelum pandemi Covid-19.