Bisnis.com, JAKARTA – Pasar mobil murah dan ramah lingkungan alias low cost green car (LCGC) masih ambles sepanjang tahun berjalan. Di lain sisi, penjualan mobil listrik murni (battery electric vehicle/BEV) justru melesat.
Menilik data Gaikindo, secara keseluruhan, segmen LCGC mencatatkan penjualan sebanyak 72.986 unit sepanjang 7 bulan pertama 2025. Namun, capaian itu merosot 30,1% (year-on-year/YoY) dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebesar 104.452 unit.
Sebaliknya, penjualan wholesales mobil listrik BEV pada Januari-Juli 2025 tembus sebanyak 42.178 unit. Bahkan, angka itu nyaris melampaui capaian penjualan mobil listrik sepanjang 2024 di angka 43.188 unit.
Pakar Otomotif dan Akademisi Institut Teknologi Bandung (ITB) Yannes Martinus Pasaribu pun menilai bahwa pangsa pasar LCGC berisiko tergerus oleh mobil listrik, seiring dengan mulai maraknya BEV dengan harga kisaran Rp200 juta.
Selain penurunan daya beli kalangan middle low income yang menjadi fondasi utama, dia berpendapat amblesnya penjualan LCGC hingga 40% pada Juli 2025 juga dipicu oleh beberapa faktor struktural yang krusial.
"Seiring kenaikan harga yang terus-menerus, label 'mobil murah' pada LCGC mulai luntur, membuat proposisi nilainya menurun di mata konsumen," ujar Yannes kepada Bisnis, dikutip Rabu (13/8/2025).
Terlebih lagi, kenaikan PPN 12% dan biaya impor komponen yang melonjak 5-8% karena fluktuasi kurs dolar AS menjadi beban tambahan bagi konsumen, sementara ketidakpastian opsen pajak daerah seperti PKB dan BBNKB juga memicu penundaan pembelian.
Mengacu laman resmi Toyota, harga LCGC New Agya Stylix tipe tertinggi dibanderol senilai Rp200,6 juta, sedangkan Toyota Calya tipe tertinggi dihargai Rp192,6 juta.
Berikutnya, berdasarkan resmi Honda, harga LCGC Brio Satya E CVT varian tertinggi dibanderol senilai Rp202,5 juta.
Di lain sisi, produsen mobil listrik asal China, BYD Indonesia tengah menjadi sorotan publik, usai meluncurkan model city car terbarunya, BYD Atto 1 di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025.
Pasalnya, harga mobil listrik BYD itu beririsan dengan mobil LCGC, yakni dibanderol mulai dari Rp195 juta untuk varian Dynamic, sedangkan tipe Premium dihargai senilai Rp235 juta OTR Jakarta.
Selain itu, ada juga Wuling Air EV Lite Standard Range dibanderol mulai Rp184 jutaan, disusul Air EV Lite Long Range dihargai Rp195 jutaan, dan Air EV Pro dihargai Rp252 jutaan.
Menurut Yannes, peralihan konsumen LCGC ke mobil listrik secara gradual tampaknya akan berlangsung di kawasan kota-kota besar yang sudah lebih masif dalam pembangunan infrastruktur SPKLU dan terutama pada wilayah-wilayah penyangga Jakarta.
"Sementara LCGC akan berekspansi keluar dari pasar urban yang sejauh ini menjadi pasar tradisionalnya, terutama daerah kota kecil dan pedesaan," pungkasnya.