Bisnis.com, JAKARTA - Kendaraan niaga ringan DFSK Gelora secara resmi telah diluncurkan dan dapat dipesan konsumen Indonesia dengan harga banderol Rp169 juta on the road DKI Jakarta.
Deputy Marketing Director PT Sokonindo Automobile, Major Qin menuturkan bahwa perusahaan resmi meluncurkan DFSK Gelora untuk menunjang berbagai aktivitas usaha konsumen Tanah Air.
"DFSK Gelora pertama yang mulai kami hadirkan adalah model blind van karena hasil riset internal kami menunjukan banyak konsumen di Tanah Air yang menantikan model ini untuk menunjang usaha mereka," ujar Qin dalam keterangan tertulis, Senin (2/11/2020).
DFSK Gelora pertama kali diperkenalkan dalam pameran Gaikindo Indonesia International Commercial Vehicle Expo (GIICOMVEC) pada Maret 2020. Pikap ini diklaim akan memainkan peranan penting dalam dunia usaha di Indonesia yang terus tumbuh untuk menggerakan perekonomian.
Kendaraan komersial kedua dari DFSK ini dapat dimanfaatkan di berbagai bidang usaha seperti logistik perkotaan, transportasi umum, penyelamatan medis, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Bahkan untuk saat ini, DFSK sudah bekerja sama dengan Ambulance Pintar Indonesia (API) untuk mengubah DFSK Gelora menjadi mobil ambulans dengan berbagai spesifikasi.
Baca Juga
Fungsionalitas DFSK Gelora sebagai kendaraan komersial ditunjang dengan dimensi 4.500mm x 1.680mm x 2.000mm (PxLxT) yang memberikan kabin ekstra luas dan lapang.
Untuk model blind van, panjang kabin mencapai 2,63 m (4,8 meter kubik) sangat cocok untuk meningkatkan kapasitas kargo, kebutuhan logistik, katering, aplikasi khusus perkotaan, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Area kargo yang luas dipadukan dengan tenaga yang handal, kuat, dan responsif berkat ditunjang mesin DK 1.500 cc DVVT bertenaga 109 hp pada 6.000 rpm dan torsi 140 Nm pada 3.200-4.000 rpm. Tenaga tersebut disalurkan ke roda belakang melalui transmisi 5 percepatan manual.
"Setelah kehadiran model blind van DFSK Gelora, DFSK akan segera meluncurkan model minibus di awal 2021. Sedangkan untuk DFSK Gelora E masih akan menanti regulasi pemerintah terkait kendaraan listrik di Indonesia," tutur Qin.