Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil asal China, Wuling Motors mengincar ceruk cuan dari pasar kendaraan niaga berbasis listrik (electric vehicle/EV) saat penjualan mobil melemah sepanjang semester I/2025.
Marketing Operation Director Wuling Motors Ricky Christian mengatakan, salah satu faktor utama lesunya penjualan mobil domestik yakni karena daya beli masyarakat yang mengalami pelemahan.
“Kalau kami melihat data industri otomotif secara total memang ada penurunan sekitar 8% sampai 9%. Nah, kami melihatnya memang total daya beli dari konsumen ini ada penurunan di tahun ini,” ujar Ricky dikutip Senin (14/7/2025).
Alhasil, perseroan menyiapkan strategi yaitu dengan meluncurkan van listrik Wuling Mitra EV yang mengincar pasar kendaraan komersial. Mitra EV dibanderol mulai Rp299 juta dan ditujukan bagi pelaku usaha, fleet operator, dan penyedia layanan logistik di Indonesia.
“Pasar komersial yang kami pastikan ini, kondisinya sebenarnya cukup stabil beberapa tahun ini, juga kami lihat misalnya ketika kondisi pasca-pandemi, kondisi pasar di komersial ini juga cukup stabil. Nah, makanya kami tertarik juga untuk masuk di segmen komersial ini,” jelasnya.
Sebagai kendaraan komersial listrik, Wuling Mitra EV memiliki dimensi panjang 5.010 mm, lebar 1.800 mm, dan tinggi 1.960 mm. Ukuran tersebut memungkinkan ruang kargo mencapai kapasitas hingga 6,5 meter kubik, menjadikannya cocok untuk mendukung operasional logistik skala kecil hingga menengah.
Baca Juga
Soal performa, Mitra EV dilengkapi motor listrik berdaya 75 kW. Tenaga ini didukung oleh baterai berkapasitas 56,2 kWh yang mampu menempuh jarak hingga 400 kilometer dalam satu kali pengisian penuh berdasarkan standar uji CLTC.
Tak hanya itu, Wuling menyematkan teknologi MAGIC battery yang memungkinkan pengisian daya cepat. Dengan fitur fast charging ini, baterai bisa diisi dari 30% hingga 80% hanya dalam waktu sekitar 30 menit, memberikan efisiensi waktu bagi pelaku usaha yang membutuhkan mobilitas tinggi.
Perlu diketahui, kendaraan listrik Wuling Mitra EV akan dirakit di pabrik Cikarang mulai kuartal III/2025. Nantinya, model tersebut akan menjadi pesaing bagi van listrik DFSK Gelora E milik PT Sokonindo Automobile, agen pemegang merek Seres dan DFSK.
Alhasil, diharapkan dengan peluncuran produk anyar tersebut dapat menggairahkan pasar otomotif dan berkorelasi positif terhadap penjualan Wuling.
“Wuling sendiri pun memang ada penurunan yaitu kurang lebih sekitar 3% dibandingkan tahun lalu. Tapi memang kami melihatnya ya karena kondisi keseluruhan saja dan harapannya mudah-mudahan di semester kedua ini membaik,” pungkasnya.
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, sepanjang periode Januari-Juni 2025, total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% year-on-year (yoy) menjadi 374.740 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.
Alhasil, para pelaku industri masih berharap pasar dapat pulih seiring dengan adanya ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 yang akan digelar pada tanggal 24 Juli-3 Agustus 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City.