Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pangsa Pasar Meningkat, Segmen KBH2 Punya Daya Tahan

Kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) mencatatkan peningkatan pangsa pasar dari 20,02 persen pada 2018 menjadi 21,11 persen pada 2019.
Model berfoto pada peluncuran Toyota New Agya, di Jakarta, Jumat (7/4/2017)./Antara-Audy Alwi
Model berfoto pada peluncuran Toyota New Agya, di Jakarta, Jumat (7/4/2017)./Antara-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA – Kendaraan bermotor roda empat hemat energi dan harga terjangkau (KBH2) diklaim memiliki daya tahan yang kuat terhadap tekanan ekonomi global dan isu politik seiring dengan peningkatan kontribusi terhadap total pasar domestik.

Pada tahun lalu, total penjualan KBH2 mencapai 217,454 unit, menurun 5,64 persen secara tahunan. Kendati demikian, pangsa pasar segmen ini mengalami peningkatan dari 20,02 persen pada 2018 menjadi 21,11 persen pada 2019.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) Kukuh Kumara mengatakan bahwa segmen KBH2 memang relatif tidak terlalu terdampak isu politik dan ekonomi global sepanjang 2019. Hal ini membuat pangsa pasar segmen ini dapat meningkat.

Dia juga mengatakan bahwa dari segi harga, KBH2 memang salah satu segmen kendaraan yang paling sesuai dengan daya beli masyarakat saat ini. Menurutnya, mobil yang paling diminati di Indonesia adalah yang dipasarkan di bawah Rp250 juta, termasuk KBH2.

“Sekitar 80% konsumen itu kan mencari kendaraan seharga di bawah Rp250 juta, itu termasuk segmen yang paling besar di Indonesia. Ini juga membuktikan walaupun masih ada pengaruh perang dagang dan indikasi resesi global, tapi ternyata daya beli masyrakat di level itu masih terjaga,” katanya kepada Bisnis, Kamis (23/1/2020).

Dia mengatakan meski akan terjadi kenaikan harga KBH2 akibat kenaikan pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM mulai 2021, minat masyarakat tidak akan surut. Pasalnya, kenaikan tersebut dinilai tidak terlalu signifikan, khususnya bagi konsumen di segmen ini yang banyak mengandalkan kredit.

Meski begitu, dia mengatakan bahwa secara umum penjualan KBH2 atau yang juga dikenal dengan kendaraan segmen low cost green car (LCGC) juga akan bergantung pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Jika pertumbuhan mulai membaik, daya masyarakat akan meningkat dan dapat memilih lebih banyak model lain di luar KBH2.

“Bisa lihat ya, kalau ekonominya naik kan mereka juga perlu naik kelas. Jika ekonomi meningkat di atas 5 persen, inflasi terjaga, dan sebagianya, saya yakin masyarakat akan punya kesempatan untuk punya lebih banyak pilihan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper