Bisnis.com, JAKARTA-PT General Motors Indonesia, agen tunggal pemegang merek Chevrolet, tidak berpartisipasi dalam program kendaraan murah dan ramah lingkungan karena masih berkonsentrasi pada produksi dan pemasaran Chevrolet Spin.
Maria Sidabutar, Public Relations Director General Motor (GM) Indonesia, mengatakan seluruh investasi mencapai US$150 juta dan kegiatan produksi pabriknya di Bekasi difokuskan untuk Chevrolet Spin yang permintaan pasarnya cenderung terus meningkat.
“General Motors perlu waktu lama untuk mempertimbangkan ikut program low cost green car seperti ketika akan memproduksi Spin yang sekarang menjadi fokus kami di pasar domestik,” katanya saat acara Chevy Writing Award di Jakarta, Rabu (11/9/2013).
Menurutnya, GM Indonesia menyambut positif program pemerintah low cost green car (LCGC) dengan segala fasilitasnya, tetapi untuk berpartisipasi membutuhkan persiapan dan perencanaan yang matang, melibatkan seluruh stake holder perusahaan.
Dia menjelaskan permintaan pasar terhadap kendaraan global sub-compact Chevrolet Spin menunjukkan trand yang terus meningkat, sejak pertama kali diluncurkan awal tahun hingga akhir Agustus 2013 terjual lebih dari 4.000 unit.
Kendaraan keluarga 7 penumpang Spin dibekali fitur modern dengan transmisi 6 percepatan berteknologi tiptronik itu tediri dari 3 pilihan yaitu mesin bensin tipe 1.2L dan 1,5L serta mesin disel 1,3 L yang memiliki tingkat efisiensi bahan bakar maksimal.
Adapun line up mobil merek Chevrolet lainnya yang mendapat espon positif dari konsumen Indonesia adalah pangsa hatchback Aveo, sport utility vehicle Trailblazer, double cabin Colorado serta mulit purpose vehicle Orlando dan Spin.
Maria mengatakan untuk meningkatkan jaringan pelayanan dan penjualan kendaraan merek Chevrolet tersebut perusahaan mengoperasikan 35 diler layanan sales, service dan spare part yang rencana ditambah menjadi sedikitnya 44 unit hingga akhir 2013.
Pengembangan jaringan dieler tersebut tidak hanya di pulau Jawa, tetapi sudah melebar hingga ke pulau Sumatera, Kalimantan, dan Bali dengan membangun diler baru maupun pengembangan diler yang sudah ada.
Seiring dengan rencana pengembangan jaringan diler layanan terpadu tersebut, lanjutnya, GM Indonesia juga menyiapkan para teknisi yang memiliki kemampuan sesuai setandar global Chevrolet, termasuk yang dikader dari siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Untuk itu, perusahaan industri otomotif asal Amerika Serikat tersebut mengembangkan program bernama C-Step yang bertujuan untuk membekali para siswa dari 30 SMK tersebar di Tanah Air untuk menjadi teknisi Chevrolet yang mumpuni.
“Para teknisi dengan kemampuan yang sudah teruji ditempatkan di seluruh diler layanan terpadu yang kualifikasinya sudah memenuhi standar global Chevrolet dari segi bangunan dan interiornya serta pelayanannya kepada konsumen,” tegasnya. (ra)