Bisnis.com, JAKARTA - Produsen mobil asal Korea Selatan, Hyundai, memiliki ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) yang terintegrasi, mulai dari fasilitas perakitan sel baterai, battery pack hingga menjadi mobil listrik utuh.
Bisnis dan awak media lainnya berkesempatan untuk mengunjungi langsung tiga pabrik Hyundai yang berlokasi di Karawang dan Cikarang, Jawa Barat pada Rabu (15/5/2025).
Ketiga pabrik tersebut yakni PT Hyundai LG Indonesia (HLI) Green Power, PT Hyundai Energy Indonesia (HEI), dan PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI).
Pertama, untuk produksi sel baterai dilakukan di pabrik PT HLI Green Power. Sel baterai merupakan unit terkecil dalam sistem penyimpanan energi mobil listrik, berat satu sel baterai kurang dari 1 kilogram atau hanya sekitar 996 gram.
Setiap sel baterai menyimpan dan melepaskan energi listrik melalui reaksi kimia, biasanya menggunakan teknologi lithium-ion. Adapun, untuk baterai mobil listrik Hyundai menggunakan bahan baku nikel (nickel mangan cobalt/NMC).
Chief Executive Officer PT HLI Green Power Ki Chul Hong mengatakan, kualitas kendaraan listrik sangat ditentukan oleh baterainya. Oleh sebab itu, HLI Green Power berkomitmen untuk menjalankan proses produksi berstandar global guna menghasilkan sel baterai terbaik untuk kendaraan listrik Hyundai.
Baca Juga
"Produksi sel baterai secara lokal ini juga merupakan bentuk dukungan terhadap upaya pemerintah dalam meningkatkan daya saing Indonesia dalam membangun industri kendaraan listrik," ujar Ki Chul Hong.
Produksi sel baterai di HLI Green Power meliputi tiga proses utama, yakni electrode manufacturing, cell assembly, dan formation. Electrode manufacturing adalah tahap di mana katode dan anode dicampur, dilapisi coating, dan dipadatkan melalui roll pressing untuk membentuk elektroda yang pipih.
Elektroda ini kemudian melalui teknik slitting, notching, dan drying hingga menyerupai bentuk awal sel baterai.
Lalu, cell assembly adalah proses penyusunan elektrode menggunakan teknik advanced zigzag stacking untuk menyesuaikan bentuk dan struktur baterai. Selanjutnya, pada tahap formation, baterai distabilkan melalui proses pengisian dan pelepasan daya yang disertai pengeluaran gas dan inspeksi kualitas.
Menariknya, HLI Green Power tidak hanya memasok sel baterai di dalam negeri, tetapi juga memenuhi kebutuhan pasar internasional yakni ke prinsipal Hyundai dan Kia di Korea Selatan.
Sel Baterai Dirakit Jadi Battery Pack
Setelah sel baterai selesai diproduksi, proses selanjutnya yakni merakit menjadi battery pack yang dilakukan oleh PT Hyundai Energi Indonesia (HEI).
President Director Hyundai Energy Indonesia Chang Oug Hong mengatakan, PT HEI bertanggung jawab untuk memastikan penyusunan modul dan sistem baterai yang sesuai standar serta melakukan pengujian ketat terhadap setiap unit baterai.
"Dengan begitu, EV Hyundai yang beredar di pasar sudah teruji kualitas dan keamanannya,” ujar Chang Oug Hong kepada wartawan.
Di pabrik HEI, proses penyusunan modul baterai terdiri dari penyusunan sel baterai, pengemasan, dan proses integrasi sel baterai melalui pengelasan. Setelah itu, sel baterai akan disusun menjadi sistem baterai yang utuh untuk kemudian dilakukan pengujian pemakaian.
Pengujian tersebut meliputi konsumsi baterai, kualitas pengisian daya, hingga kestabilan arus daya pada baterai EV.
Proses Perakitan Mobil Listrik
Terakhir, proses selanjutnya yakni memasangkan battery pack pada setiap unit mobil listrik yang dilakukan di pabrik PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia (HMMI). Adapun, mobil listrik yang diproduksi di pabrik HMMI yakni Hyundai Kona EV dan Hyundai Ioniq 5.
President Director PT Hyundai Motor Manufacturing Indonesia Bong Kyu Lee mengatakan, Hyundai telah dikenal dengan lini EV yang menawarkan kualitas premium, teknologi tinggi, dan performa mumpuni.
"Hal ini tak terlepas dari komitmen kami dalam menjamin kegiatan produksi yang presisi dan inovatif. Seluruh teknisi kami pun telah melalui uji kompetensi yang ketat untuk memastikan setiap kendaraan sampai di tangan konsumen dengan standar kualitas dan keamanan terbaik," tutur Bong Kyu Lee.
Adapun, beberapa proses perakitan kendaraan di PT HMMI meliputi area press shop, body shop, paint shop, engine shop, hingga assembly shop.
Selain itu, HMMI juga memiliki proving ground untuk menguji ketahanan kendaraan terhadap berbagai kondisi jalan dan cuaca di Indonesia.
Sebagai tambahan informasi, PT HMMI didirikan pada 2019. HMMI merupakan anak perusahaan manufaktur dari Hyundai Motor Company, yang mengelola investasi Hyundai di Indonesia, Asean Manufacturing Hub di Kota Deltamas, Cikarang Tengah, Bekasi, Jawa Barat.
Pabrik Hyundai di Indonesia mewakili investasi sekitar US$1,55 miliar hingga 2030, termasuk pengembangan produk dan biaya operasi. Fasilitas baru ini telah memulai produksi komersialnya pada paruh kedua 2021 dengan kapasitas tahunan 150.000 unit dan ditargetkan mencapai 250.000 unit per tahun ketika mencapai kapasitas penuh.
Selain memenuhi kebutuhan pasar lokal Indonesia, fasilitas manufaktur ini juga mengekspor produk Hyundai ke pasar utama di kawasan Asia Pasifik, Timur Tengah, Afrika, Amerika Selatan, Tengah dan Utara.