Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beroperasi Kembali, Pabrikan Mobil Ceko Masih Limbung

Eksportir terbesar Republik Ceko, Skoda Auto, memulai kembali produksi pada hari ini Senin (27/4/2020). Akan tetapi, pabrikan otomotif justru tengah mengalami limbung di tengah wabah coronavirus yang membuat pelemahan permintaan pasar mobil.
Pekerja memasuki pabrik Skoda Auto ketika perusahaan memulai kembali produksi setelah ditutup bulan lalu karena wabah penyakit coronavirus (Covid-19) di Mlada Boleslav, Republik Ceko, 27 April 2020. - REUTERS
Pekerja memasuki pabrik Skoda Auto ketika perusahaan memulai kembali produksi setelah ditutup bulan lalu karena wabah penyakit coronavirus (Covid-19) di Mlada Boleslav, Republik Ceko, 27 April 2020. - REUTERS

Bisnis.com, PRAGUE - Eksportir terbesar Republik Ceko, Skoda Auto, memulai kembali produksi pada hari ini Senin (27/4/2020). Akan tetapi, pabrikan otomotif justru tengah mengalami limbung di tengah wabah coronavirus yang membuat pelemahan permintaan pasar mobil.

Industri mobil menghadapi ancaman operasi di bawah kapasitas pada 2020. Padahal, sektor ini menyumbang sepersepuluh dari output ekonomi negara itu, seperempat ekspor, dan penyerap 150.000 pekerjaan.

Skoda, yang merupakan bagian dari Grup Volkswagen, menghentikan operasinya pada Maret ketika jumlah kasus virus korona di Eropa mulai meningkat dan kini membuka kembali pabriknya setelah negara-negara Eropa melonggarkan beberapa pembatasan.

Pada Senin, toko-toko di Ceko dan pusat kebugaran dibuka kembali berdasarkan rencana bertahap pemerintah.

Pekerja Skoda pun masuk kembali ke pabrik dengan mengenakan topeng, dan dikenai pemeriksaan suhu. Skoda menerapkan 80 langkah pengamanan mulai dari stasiun sanitasi tangan, area istirahat, hingga waktu ekstra untuk membersihkan stasiun kerja.

Seperti Skoda, sekitar 90% perusahaan otomotif Ceko telah menutup atau membatasi produksi sejak Maret, dan kini hampir semuanya akan kembali dalam beberapa pekan mendatang, kata Asosiasi Industri Otomotif (AutoSAP).

Penurunan produksi pada bulan lalu hingga 36% telah membuat pembuat mobil dan pemasok kehilangan pendapatan senilai 67 miliar crown (US$2,68 miliar), kata Direktur AutoSAP, Zdenek Petzl. Dia memperkirakan hampir semua produksi akan terpangkas habis sebelum kembali ke kapasitas terpakai sekitar 60% pada Mei.

Dia memperkirakan output sektor akan leyap 60 persen hingga 90 persen dari kapasitas tahun ini. "Awal dari restart akan sangat goyah," kata Petzl. "Ketakutan terbesar adalah apa yang akan dilakukan pasar."

Sekitar 4.000 pekerjaan, sebagian besar pekerja outsourcing, telah hilang sejauh ini sementara 42% perusahaan mempertimbangkan PHK, kata AutoSAP.

Koyo Bearings Republik Ceko, bagian dari JTEKT Corporation Jepang, diluncurkan kembali bulan ini setelah pemadaman dua pekan. Produksi hanya berjalan pada 10 persen-90 persen setiap pekan sejak itu, dengan 60% dari kapasitas normal direncanakan untuk pekan ini, kata Presiden Koyo Bearings Petr Novak.

Dengan rencana bertahap dari pekan ke pekan, Koyo Bearings merumahkan 500 pekerja di bawah skema kerja jangka pendek negara bagian, mirip dengan sistem Kurzarbeit di Jerman untuk menghindari PHK. "Harapannya adalah restart dan kembali ke normal akan sangat bertahap dan kami tidak akan mewujudkan volume penuh (produksi) sampai mungkin 2021."

Di bawah bayang-banyak pelemahan ekonomi sekitar 5,6% menurut perkiraan Kementerian Keuangan, Skoda mengoperasikan pabrik mobil tiga negara terbesar di Eropa Tengah, yang menghasilkan 1,43 juta kendaraan pada 2019.

Skoda juga akan membatasi produksi, kata buletin mingguan serikat pekerja.

Adapun pabrik Hyundai Motor Co mulai menjalankan dua dari tiga shift pada 14 April. TPCA, perusahaan patungan Toyota Motor Co dan Peugeot akan beroperasi kembali pada 4 Mei.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Fatkhul Maskur
Sumber : Reuters
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper