Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo Pangkas Target Penjualan Mobil, Proyeksi Hyundai Lebih Rendah

Hyundai membeberkan proyeksi penjualan mobil nasional usai Gaikindo memangkas target penjualan.
Mobil Hyundai Creta Alpha dipajang dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jumat (16/2/2024) - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha
Mobil Hyundai Creta Alpha dipajang dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024 di JIEXpo Kemayoran, Jumat (16/2/2024) - JIBI/Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Produsen otomotif asal Korea Selatan, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memproyeksikan angka penjualan mobil nasional sampai dengan akhir tahun ini akan sedikit lebih rendah dari target Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang telah direvisi.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) memangkas target penjualan mobil dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit pada 2024.

Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) Fransiscus Soerjopranoto mengatakan langkah Gaikindo untuk merevisi target penjualan itu realistis di tengah kondisi lesunya pasar otomotif sepanjang tahun berjalan.

"Menurut saya ini realistis, ya. Karena angka yang saya hitung, 830.000 unit. Jadi, dengan sisa 2-3 bulan, dan efek dari program akhir tahun, rasanya semua akan bertambah," ujar Frans di Jakarta, dikutip Senin (28/10/2024).

Sebagaimana diketahui, industri otomotif menghadapi sejumlah tantangan di sepanjang tahun berjalan. Penjualan mobil pun masih belum memuaskan.

Gaikindo mencatat sepanjang Januari - September 2024, total penjualan mobil secara wholesales tercatat sebesar 633.218 unit atau turun 16,2% year-on-year (yoy) dibandingkan periode sama 2023 sebesar 755.778 unit.

Sementara itu, penjualan ritel juga turun 11,9% yoy menjadi 657.223 unit pada 9 bulan pertama 2024, dibandingkan 746.246 pada periode yang sama 2023. 

Terlebih, produksi mobil dalam negeri juga loyo, yang tercermin dari Purchasing Manager's Index (PMI) manufaktur Indonesia masih terkontraksi di bawah 50 yakni berada di level 49,2 pada September 2024.

Menurut Frans, pelemahan industri otomotif di Indonesia disebabkan oleh fenomena yang datang silih berganti, seperti ketidakpastian geopolitik global, efek Pemilu, hingga tren suku bunga tinggi.

"Kita mengalami kejadian bergulung, datangnya silih berganti. Mula-mula dari sisi makro, kemudian ada perang, suku bunga naik, rupiah juga sempat melemah. Sekarang, muncul lagi isu kita deflasi 5 bulan berturut-turut, daya beli turun," kata dia.

Kendati demikian, Hyundai mengakui tidak gentar menghadapi kondisi pelemahan ekonomi tersebut. Sebab, perseroan memiliki strategi dengan memperkenalkan produk baru agar masyarakat Indonesia punya pilihan baru dan terbaik.

Teranyar, Hyundai resmi meluncurkan Hyundai Santa Fe pada Kamis (24/10/2024). Santa Fe dirilis dalam dua varian, yakni hybrid electric vehicle (HEV) dan internal combustion engine (ICE). Keduanya dirakit di pabrik Hyundai di Cikarang, Jawa Barat.

Adapun, Hyundai mencatatkan penjualan wholesales sebesar 17.164 unit pada 9 bulan pertama 2024, sedangkan penjualan ritel sebanyak 17.441 unit. Pangsa pasar Hyundai sebesar 2,7%.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper