Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Kantongi 1.705 SPK Selama Pameran GIIAS 2024

Suzuki Indomobil Sales mengantongi 1.705 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) selama pameran GIIAS 2024 berlangsung.
Pengunjung memadati pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung memadati pameran otomotif Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) BSD, Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (18/7/2024). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) mampu mencatatkan hingga 1.705 SPK (Surat Pemesanan Kendaraan) selama pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2024 berlangsung.

Sebanyak 551 unit atau kitar 32% dari total SPK tersebut berasal dari model XL 7. Kemudian disusul oleh New Carry sebanyak 390 unit atau sekitar 23%, dan Baleno 304 unit atau 18%.

Dept Head 4W Sales PT SIS, Randy R. Murdoko mengatakan pameran GIIAS 2024 dapat menjadi pembuktian masih terjaganya daya beli masyarakat terhadap mobil baru di tengah kondisi perekonomian saat ini. 

“Kepercayaan tersebut dibuktikan dengan raihan penjualan lebih tinggi sebesar 12% dibanding tahun lalu.” katanya melalui keterangan tertulis, Rabu (31/7/2024).

Bila melihat data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, penjualan Suzuki secara wholesales mencapai 33.133 unit sepanjang semester I/2024, turun 19,8% dari 41.321 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sementara penjualan ritel Suzuki tercatat mencapai 34.944 unit sepanjang semester I/2024, turun 15,3% dari 41.233 unit secara year-on-year (YoY).

Sebelumnya, Suzuki memastikan tidak ada kenaikan harga untuk mobil memasuki semester II/2024, baik untuk produk yang diimpor secara utuh maupun hasil produksi lokal.

4W Marketing Director Suzuki Indomobil Sales, Harold Donnel melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) bukanlah faktor dominan yang mempengaruhi harga jual suatu produk mobil. 

Menurutnya, besarnya kebutuhan pasar terhadap kendaraan menjadi faktor yang lebih utama dibandingkan nilai tukar rupiah. Taktik dalam menjual produk nantinya akan mengikuti dan menyesuaikan kondisi yang terjadi setelahnya. 

“Selagi masyarakat indonesia membutuhkan kendaraan, maka kami optimistis pasar akan tetap tumbuh,” katanya kepada Bisnis, Rabu (3/7/2024). 

Lebih lanjut, dia mengatakan pertumbuhan pasar membutuhkan dukungan yang lebih fundamental seperti kenaikan pendapatan masyarakat hingga adanya sinergi mobilisasi untuk berbagai keperluan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper