Bisnis.com, JAKARTA — PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) berencana memperluas negara tujuan ekspor mobil sesuai dari arahan prinsipal dari Jepang.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, ekspor Suzuki mencapai 8.187 unit sepanjang semester I/2024, turun 63,6% dari 22.499 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Managing Director Suzuki Indomobil Motor (SIM), Shodiq Wicaksono menjelaskan turunnya ekspor tersebut disebabkan oleh negara tujuan yang masih dalam posisi pemulihan perekonomian.
Beberapa negara tujuan ekspor dengan volume besar dari pabrik Suzuki adalah Vietnam, Filipina, dan Meksiko. Adapun, Filipina berkontribusi sebanyak 2.134 unit, dan Meksiko 1.633 unit.
Sementara untuk ekspor secara utuh atau completely built up (CBU) ke Vietnam tercatat nihil seiring adanya perubahan jenis menjadi completely knocked down (CKD). Vietnam berupaya untuk merakit mobilnya sendiri dengan menyesuaikan kebijakan yang sedang berlaku.
“Kondisi ekspor dari negara tujuan masih dalam posisi pemulihan,” ujarnya kepada Bisnis, Rabu (31/7/2024).
Baca Juga
Lebih lanjut, dia menjelaskan negara tujuan baru akan selalu menjadi pertimbangan seiring Suzuki Motor Corporation (SMC) selaku prinsipal secara global selalu melihat seluruh kemungkinan yang ada.
Pabrik Suzuki Indomobil Motor juga sudah memproduksi mobil dengan basis setir kanan maupun setir kiri. Selain itu, pabrik ini mampu memenuhi kebutuhan produksi mobil dengan standar euro5.
“Kami kapanpun siap memenuhi kebutuhan tersebut,” katanya.
Sebagai informasi, Suzuki memproduksi sebanyak 35.889 unit mobil sepanjang semester I/2024, turun 41,1% dari 60.967 unit secara year-on-year (YoY).
Turunnya produksi juga sejalan dengan penjualan ritel yang terbilang lesu. Tercatat penjualan Suzuki secara ritel mencapai 34.944 unit sepanjang semester I/2024, turun 15,3% dari 41.233 unit secara YoY.