Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Lartas Impor Baja untuk Produksi Mobil, Honda Tak Khawatir

Honda menyebut pasokan baja untuk memproduksi mobil sejauh ini tidak ada hambatan seiring diterbitkannya larangan terbatas impor dari pemerintah.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA — PT Honda Prospect Motor (HPM) menyebut pasokan baja untuk memproduksi mobil sejauh ini tidak ada hambatan seiring diterbitkannya larangan terbatas impor dari pemerintah.

Adapun, Sales & Marketing and After Sales Honda Prospect Motor, Yusak Billy mengatakan pasokan baja, dan besi yang didatangkan melalui skema impor terbilang kecil atau sekitar 20% dibandingkan total dari industri dalam negeri.

“Sejauh ini tidak ada masalah tentang pemberlakuan lartas impor besi dan baja. Penggunaan impor kami kecil, hanya 20% dibandingkan dengan konten lokal,” katanya kepada Bisnis, Senin (27/5/2024).

Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia atau Gaikindo, produksi mobil Honda mencapai 5.248 unit pada April 2024, turun 12,8% dari 6.021 unit dibandingkan April 2023.

Sementara produksi pada Januari-April 2024 mencapai 29.767 unit sepanjang Januari-April 2024, turun 41,7% dari 51.078 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Terjadinya penurunan produksi pun selaras dengan pasar otomotif yang cenderung lesu sepanjang Januari-April 2024. Para pabrikan termasuk Honda harus menyesuaikan produksi dengan penjualan domestik.

Data menunjukkan penjualan Honda secara wholesales mencapai 32.677 unit sepanjang Januari-April 2024, turun 37,13% dari 51.982 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di satu sisi, penjualan pada April 2024 saja hanya mencapai 4.611 unit, turun 6,94% dari 4.955 unit dibandingkan April 2023.

Lartas impor besi dan baja diatur melalui Permendag 36/2023 jo. 3/2024 yang selanjutnya diatur lebih lanjut melalui Permenperin I/2024 tentang Tata Cara Penerbitan Pertimbangan Teknis Impor Besi atau Baja, Baja Paduan, dan Produk Turunannya yang berlaku pada tanggal 3 Januari 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper