Bisnis.com, JAKARTA – Produsen mobil asal Jepang, PT Honda Prospect Motor (HPM) blak-blakan mengungkapkan penyebab penjualan mobil menorehkan kinerja loyo sepanjang Januari-Juli 2025.
Sales & Marketing and After Sales Director PT Honda Prospect Motor Yusak Billy mengatakan, salah satu faktor utamanya yakni lesunya daya beli masyarakat sehingga pasar mobil nasional mengalami penurunan.
"Tahun ini, kondisi pasar terbilang penuh tantangan dengan penurunan daya beli konsumen," ujar Billy kepada Bisnis, dikutip Selasa (12/8/2025).
Menilik data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales Honda sepanjang 7 bulan pertama 2025 tercatat sebesar 37.916 unit. Angka itu turun 29,6% secara year-on-year (YoY) dibandingkan periode yang sama 2024 sebanyak 53.838 unit.
Sementara itu, penjualan ritel alias dari dealer ke konsumen Honda tercatat sebanyak 44.196 unit per Juli 2025, terkoreksi 25,6% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebanyak 59.390 unit.
Kendati demikian, Billy menyebut bahwa Honda masih mampu mempertahankan posisi sebagai salah satu dari tiga merek otomotif dengan penjualan tertinggi di Indonesia, dengan peringkat di bawah Toyota dan Daihatsu.
Baca Juga
"Kontributor terbesar berasal dari Honda Brio, diikuti oleh Honda HR-V, serta model SUV lainnya seperti WR-V dan BR-V," jelasnya.
Di lain sisi, dia mengatakan pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show atau GIIAS 2025 yang digelar pada 24 Juli hingga 3 Agustus lalu, menjadi salah satu momen yang mendorong percepatan pembelian. Namun, realisasi penjualan dari pemesanan di GIIAS baru akan terlihat pada bulan-bulan mendatang.
"Semester II masih akan penuh tantangan, dengan lemahnya daya beli dan pengetatan approval dari lembaga pembiayaan," tutur Billy.
Alhasil, setelah meluncurkan sejumlah produk baru di paruh pertama tahun ini, fokus Honda adalah mendorong penjualan melalui berbagai program yang mempermudah pembelian, sekaligus memperkuat layanan purnajual untuk memberikan nilai lebih kepada konsumen.
Adapun, lesunya pasar otomotif sepanjang Januari-Juli 2025, terekam melalui data penjualan mobil wholesales sebanyak 435.390 unit, atau merosot 10,1% YoY dibandingkan periode yang sama pada 2024 sebanyak 484.250 unit.
Di lain sisi, penjualan mobil secara ritel pun menyusut 10,8% menjadi 453.278 unit, dibandingkan pada 7 bulan pertama 2024 yang sebanyak 508.041 unit.