Bisnis.com, JAKARTA — Merek mobil listrik asal China, yakni BYD tengah merencanakan investasi hingga produksi lokal di Indonesia.
Kepala Marketing dan Komunikasi PT BYD Motor Indonesia Luther T Panjaitan mengatakan Indonesia merupakan salah satu pasar penting sehingga perlu persiapan matang mulai dari perencanaan bisnis dan pemasaran, investasi, serta produk.
Selain itu, BYD juga menyambut baik Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2023 terkait dengan investasi Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) berbasis baterai yang mengatur insentif untuk impor utuh mobil listrik, hingga Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) minimal 40% pada 2026.
“Saat ini kami masih dalam tahap persiapan dalam menyambut hal tersebut,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (14/12/2023).
Produk BYD sebelumnya juga telah dipasarkan pada negara tetangga, yakni Thailand. Beberapa mobil listrik yang telah beredar di Negeri Gajah Putih adalah jenis Dolphin, Atto 3, dan Seal.
Model Dolphin untuk versi Standard Range dibanderol seharga 699.999 baht atau setara Rp309,31 juta, sedangkan versi Extended Range senilai 859.999 baht atau Rp380,02 juta.
Baca Juga
Kemudian untuk BYD Atto 3 versi Standard Range dipatok 1,09 juta baht atau Rp486,03 juta, dan versi Extended Range seharga 1,19 juta baht atau Rp530,21 juta.
Selanjutnya untuk BYD Seal terdiri dari tiga varian, yakni Dynamic, Premium, dan AWD Performance.
Rinciannya untuk harga varian Dynamic dipatok 1,32 juta baht atau Rp585,49 juta, Premium 1,44 juta baht atau Rp640,29 juta, dan AWD Performance seharga 1,59 juta baht atau Rp706,57 juta.
Sejauh ini produk BYD di Thailand masih dipasok oleh Rever Automotive sebagai dealer eksklusif. Perusahaan ini dipimpin oleh anggota keluarga pemilik Siam Motors Group yang terkenal di Thailand.
Selain itu, BYD juga berencana untuk membangun pabrik di Thailand dan menjadikannya sebagai hub produksi regional. Fasilitas ini nantinya juga akan mengekspor produk mobil listrik ke negara Asia Tenggara lainnya.
Manajer umum Divisi Penjualan Mobil BYD Asia-Pasifik Liu Xueliang mengatakan Thailand memiliki basis kuat dalam industri otomotif ditambah dengan kapasitas manufaktur yang sangat matang.
“Jadi kami memilih untuk membangun pabrik di sini setelah melalui pertimbangan yang cermat,” katanya.
BYD Co. telah menandatangani perjanjian pembelian lahan dengan WHA Corp., selaku pengembang kawasan industri terbesar di Thailand. Pabrik pertama di Asia Tenggara itu diperkirakan mulai beroperasi pada 2024 dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun.