Bisnis.com, JAKARTA — Mercedes-Benz menyebut, adanya insentif fiskal bagi pengimpor mobil listrik utuh melalui Perpres No. 79/2023 bakal mempercepat lokalisasi dari merek asal Jerman tersebut.
Head of Marketing Communications and Public Relations PT Mercedes-Benz Distribution Indonesia (MBDI) Kariyanto Hardjosoemarto mengatakan, perusahaan sedang mengkaji lokalisasi untuk beberapa mobil listrik yang telah dipasarkan.
Saat ini, seluruh mobil listrik Mercedes-Benz masih berstatus impor secara utuh atau completely built up unit (CBU). Model-model yang telah dipasarkan adalah EQS 350 (V295), EQS 450+ (V297), EQA 250, EQB 250, dan EQS SUV 450 (X298)
“Saat ini, kami masih dalam tahap pengkajian lokalisasi beberapa model kendaraan listrik kami, dengan adanya aturan ini tentu dapat mempercepat rencana tersebut,” tuturnya kepada Bisnis, Selasa (12/12/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan, adanya Perpres No. 79/2023 akan mempercepat transisi dari kendaraan konvensional menuju battery electric vehicle (BEV). Hal ini membuat pilihan bagi konsumen untuk mobil listrik kian beragam dengan percepatan lokalisasi produk apabila sudah memiliki komitmen investasi.
Merek yang berada di bawah naungan PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. (IMAS) itu juga menyatakan bakal melakukan investasi tambahan apabila sudah memutuskan untuk melakukan lokalisasi produksi.
Baca Juga
“Mengenai jumlahnya per saat ini kami belum bisa memberikan informasinya,” katanya.
Menurut data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil listrik Mercedes-Benz pada Oktober 2023 mencapai mencapai 152 unit sepanjang Januari-Oktober 2023.
Perinciannya, untuk penjualan EQS 350 (V295) mencapai 39 unit, EQS 450+ (V297) 51 unit, EQA 250 sebanyak 25 unit, EQB 250 sebanyak 26 unit, serta EQS SUV 450 (X298) 11 unit.