Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Toyota Andalkan Produk Baru Hingga Program Penjualan untuk Dongkrak Model Sedan

PT Toyota-Astra Motor menyebut pasar sedan yang kecil membuat katalis dari peningkatan penjualan berasal dari peluncuran produk baru dan program penjualan.
PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya resmi meluncurkan All New Vios di Indonesia - BISNIS/Anshary Madya Sukma.
PT Toyota Astra Motor (TAM) akhirnya resmi meluncurkan All New Vios di Indonesia - BISNIS/Anshary Madya Sukma.

Bisnis.com, JAKARTA —PT Toyota-Astra Motor (TAM) menyebut pasar segmen sedan yang kecil membuat katalis dari peningkatan penjualan berasal dari peluncuran produk baru dan program penjualan.

Marketing Director PT TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan peminat mobil sedan kebanyakan merupakan penggemar model tersebut, maupun konsumen yang membeli untuk kebutuhan perkantoran.

“Pada segmen ini salah satu yang bisa menjadi katalis selain new model rasanya adalah program-program penjualan,” ujar Anton kepada Bisnis, Senin (30/10/2023).

Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan Toyota secara wholesales mencapai 1.707 unit sepanjang Januari-September 2023, naik 12,74% dari 1.514 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Di sisi lain, dia menyebut beberapa tahun belakangan terjadi pergeseran pasar dengan model-model pada segmen SUV dan MPV lebih diminati oleh konsumen ketimbang model sedan.

“Ya memang market sedan ini cukup sempat cukup menjadi favorit dulu, tapi dewasa ini market agak bergeser ke SUV dan MPV,” tuturnya.

Adapun, untuk sedan berkapasitas 1.500 cc telah terjual sebanyak 427 unit sepanjang Januari-September 2023, naik 179% dari 153 unit secara YoY. Peningkatan penjualan sedan 1.500 cc dari Toyota dipicu peluncuran model Vios pada tahun lalu.

Sementara, untuk sedan 1.500 cc sampai 3.000 cc penjualannya mencapai 1.280 unit sepanjang Januari-September 2023, turun 5.95% dari 1.361 unit secara YoY. 

Menurutnya, angka ini masih relatif stagnan lantaran berada di level yang sama. Sementara itu, dia menyebut terjadinya koreksi pun terbilang cukup kecil.

“Pada dasarnya kami lihat lebih kepada stagnan masih di level yang sama. Kalau pun ada koreksi relatif kecil ya,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper