Bisnis.com, JAKARTA — Di tengah kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) per 1 Oktober 2023, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) sepertinya tidak khawatir lantaran industri otomotif Indonesia mulai memasuki era kendaraan listrik.
Chief Operating Officer HMID Fransiscus Soerjopranoto mengatakan industri otomotif Tanah Air memiliki alternatif atau jawaban atas kenaikan harga BBM, yakni kendaraan listrik berbasis baterai Battery Electrified Vehicle (BEV).
“Kendaraan ini bisa menjadi pilihan masyarakat Indonesia yang peduli akan kesehatan publik dan kelangkaan maupun kenaikan harga BBM,” ujar Soerjo kepada Bisnis, Senin (2/10/2023).
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil listrik murni atau BEV dari Hyundai mencapai 4.512 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 492 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara terperinci, penjualan dari Ioniq 5 mencapai 4.315 unit sepanjang Januari-Agustus 2023. Kemudian penjualan Ioniq 6 yang baru meluncur pada GIIAS 2023 mencapai 189 unit. Selain itu, ada Genesis G80 EV yang telah terjual sebanyak 8 unit.
“Selamat datang di era mobil listrik,” tuturnya.
Baca Juga
Sepanjang Januari-Agustus 2023 pun penjualan mobil Hyundai mencapai 23.402 unit, naik 21,6 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebanyak 19.244 unit.
Adapun penjualan mobil listrik Hyundai yang mencapai 4.315 unit berkontribusi sekitar 19,28 persen dari total penjualan. Sementara untuk kendaraan konvensional atau Internal Combustion Engine (ICE) mencapai 18.195 unit atau sekitar 77,74 persen.
Rinciannya dari ICE, penjualan dari Stargazer mencapai 10.171 unit, Creta sebanyak 5.723 unit, Palisade 2.197 unit, dan Staria 104 unit.
