Bisnis.com, JAKARTA — PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membuka kemungkinan untuk memasarkan produk mobil listrik murah dengan harga di bawah Rp700 juta.
Chief Operating Officer PT HMID Fransiscus Soerjopranoto menjelaskan peluang untuk memasarkan produk di bawah Rp700 juta terbuka lantaran pihak Hyundai juga sudah berinvestasi untuk memproduksi baterai di Indonesia.
Hyundai telah menjalin kerja sama dengan LG Energy Solution untuk membangun pabrik baterai dengan investasi US$1,1 miliar atau setara Rp17,03 triliun (kurs jisdor Rp15.487).
Selain itu, Hyundai juga melakukan investasi senilai US$60 juta atau setara Rp929,22 miliar dalam rangka pembangunan Hyundai Energy Indonesia (HEI) untuk manufaktur sistem baterai.
“Kalau ditanya seperti itu dengan possibility-nya pasti ada possibility-nya. Mengapa kami mengatakan ada? Larena sekarang yang dilakukan oleh Hyundai itu dia masuk bukan hanya car manufacturer, tapi masuk di battery production bekerja sama dengan LG,” ujar Soerjo saat ditemui di Jakarta, dikutip Senin (2/10/2023).
Lebih lanjut, dia mengatakan adanya investasi untuk memproduksi baterai kendaraan listrik secara lokal pun dapat menurunkan harga dari suatu produk kendaraan listrik. Terlebih lagi baterai merupakan salah satu komponen paling mahal untuk kendaraan listrik.
Baca Juga
Selain itu, adanya platform yang dapat memodifikasi kendaraan listrik dengan menggunakan komponen yang lebih murah sesuai dengan kebutuhannya pun dapat menurunkan biaya untuk suatu produk kendaraan listrik.
“Jadi yang tadi saya bilang masih ada room yang sangat besar di lanskap EV,” tuturnya.
Jika melihat situs, hyundaimobil.co.id, harga untuk Hyundai Ioniq 5 Bluelink dibanderol mulai dari Rp759 juta sampai Rp870 juta.
Perinciannya untuk Ioniq 5 Prime STD Range dibanderol seharga Rp759 juta, Prime Long Range Rp800 juta, Signature STD Range Rp820 juta, dan Signature Long Range seharga Rp870 juta.
Sementara untuk mobil listrik keluaran terbaru Hyundai, yakni Ioniq 6 hanya tersedia varian signature yang dibanderol dengan harga Rp1,19 miliar.