Bisnis.com, JAKARTA — Tingginya penjualan mobil listrik membuat PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) berani untuk meningkatkan kapasitas produksi atau pasokan mobil listrik dari pabrik.
Chief Operating Officer PT Hyundai Motors Indonesia Fransiscus Soerjopranoto mengatakan dalam perjalanan Hyundai memasarkan mobil listrik terdapat animo yang sangat kuat dari masyarakat sehingga perlu meningkatkan kapasitas pabrik.
Meski demikian, dia enggan menyebutkan berapa banyak pasokan mobil listrik Hyundai dari pabrikan. Dia pun hanya menyebut peningkatan kapasitas produksi sekitar dua kali lipat dibandingkan 2022.
“Setelah perhitungan kembali terhadap permintaan konsumen pada 2022, maka kami menetapkan minimum bisa menjual atau berikan suplai ke market [pada 2023] dua kali lipat dibanding 2022,” ujar Soerjo kepada Bisnis, Senin (18/9/2023).
Dia mengatakan meningkatnya penjualan kendaraan listrik dibandingkan tahun lalu disebabkan oleh kecemasan dari para calon konsumen yang sudah mereda seiring banyaknya pelanggan yang membagikan pengalamannya mengendarai Ioniq 5.
Hal-hal seperti keselamatan, kualitas baterai, hingga ketersediaan charging station pun perlahan-lahan mulai terjawab dan meyakinkan masyarakat untuk membeli mobil listrik.
Baca Juga
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan penjualan mobil listrik murni atau BEV dari Hyundai mencapai 4.512 unit sepanjang Januari-Agustus 2023, naik 492 unit dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Secara rinci, penjualan dari Ioniq 5 mencapai 4.315 unit sepanjang Januari-Agustus 2023. Kemudian penjualan Ioniq 6 yang baru meluncur pada GIIAS 2023 mencapai 189 unit. Selain itu, ada Genesis G80 EV yang telah terjual sebanyak 8 unit.
Adapun Ioniq 6 disebut bukan untuk menggantikan Ioniq 5 karena adanya ukuran. Secara desainnya, Ioniq 5 lebih berukuran sedang atau midsize, sedangkan Ioniq 6 sifatnya lebih modern dengan bentuk sedan.
Dari segi harga pun terdapat perbedaan yang cukup jauh antara Ioniq 5 dengan Ioniq 6. Harga OTR untuk Ioniq 6 dibanderol Rp1,19 miliar, sedangkan Ioniq 5 berada pada rentang Rp780 juta hingga Rp800 jutaan.
Soerjo pun mengatakan minat masyarakat akan Ioniq 6 sangat baik khususnya bagi pelanggan yang sebelumnya sudah memiliki Ioniq 5. Para konsumen pun dinilai tertarik membeli Ioniq 6 sebagai mobil tambahan maupun pengganti dari Ioniq 5.
“Animo Ioniq 6 cukup bagus dan kelihatan mereka suka model berbeda,” tuturnya.