Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Gaikindo: Penjualan dan Ekspor Otomotif Topang PMI Manufaktur

Gaikindo menyebut penjualan domestik dan ekspor dari sektor otomotif mampu menjadi penopang PMI Manufaktur Juni 2023.
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Pengunjung melintasi deretan mobil bekas yang dipamerkan di Jakarta, Minggu (24/4/2022). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA – Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menyampaikan kinerja sektor otomotif mulai dari penjualan domestik hingga ekspor yang positif menjadi penunjang PMI manufaktur periode Juni 2023.

Ketua I Gaikindo Jongkie Sugiarto mengatakan, terdapat peningkatan penjualan domestik  bulan lalu dibandingkan dengan penjualan tahun sebelumnya pada periode yang sama.

“Penjualan domestik [Juni] baik, ada kenaikan sedikit dibanding tahun lalu, penjualan expor sangat baik, ini menjadi penunjang PMI manufaktur [Juni 2023],” kata Jongkie, Selasa (4/7/2023).

Lebih jauh, menurut Jongkie, meskipun data kinerja penjualan dan ekspor Juni belum dirilis. Namun, kontribusi sektor otomotif terhadap PMI manufaktur bisa dilihat dari tren pertumbuhan sepanjang Januari-Mei 2023. “Trend nya bisa dilihat dari Januari dan seterusnya,” tambahnya.

Berdasarkan data Gaikindo Januari - Mei 2023, penjualan ritel mobil secara keseluruhan mencapai 422.514 unit, tumbuh 10,7 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya periode yang sama 381.678 unit. Sementara, untuk Ekspor CBU unit 205.112 unit, naik 29,5 persen secara tahunan.

Adapun, kinerja sektor otomotif sempat terjadi penurunan pada periode Maret ke April. Pasalnya, kala itu terdapat momen Hari Raya Idulftri yang membuat hari kerja semakin pendek, sehingga menyebabkan perlambatan pada kinerja penjualan maupun pengapalan.

Diberitakan sebelumnya, PMI manufaktur Indonesia tercatat menguat ke level 52,5 pada Juni 2023 dibandingkan bulan sebelumnya di level 50,3. Laju ekspansi sektor manufaktur di Tanah Air ini merupakan salah satu peningkatan paling cepat yang diamati selama 1,5 tahun terakhir dan tergolong kuat secara keseluruhan.

Adapun, PMI manufaktur Indonesia pada Juni 2023 tersebut mampu melampaui PMI manufaktur Asean yang mencapai 51,0. Mengutip data Trading Economics, Senin (3/7/2023), PMI manufaktur Indonesia juga mampu melampaui sejumlah negara-negara Asean, antara lain Filipina (50,9) dan Myanmar (50,4), Malaysia (47,7) dan Vietnam (46,2).

Bahkan, Indonesia juga mampu mengungguli sejumlah negara-negara G20, seperti Turki (51,5), China (50,5), Jepang (49,8), Korea Selatan (47,8), Amerika Serikat (46,3), Inggris (46,2), Prancis (46), dan Jerman (40,6).

Menurut S&P Global, ekspansi terbaru ini didukung oleh meningkatnya permintaan baru selama Juni 2023. Bisnis baru mendatang meningkat secara solid setelah sedikit turun pada Mei 2023. Hal ini karena kondisi permintaan yang lebih baik mendukung pertumbuhan.

"Momentum pertumbuhan di seluruh sektor manufaktur Indonesia kembali mengalami percepatan pada bulan Juni, menurut data terbaru PMI S&P Global. Laju kenaikan permintaan secara keseluruhan tergolong solid,” kata Economics Associate Director S&P Global PMI Market Intelligence Jingyi Pan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper