Bisnis.com, JAKARTA - General Motors Co dan Samsung SDI akan berinvestasi sebesar US$3 miliar atau sekitar Rp44 triliun untuk membangun pabrik baterai kendaraan listrik di Amerika.
Dikutip reuters.com pada Rabu (26/4/2023), kabar itu mecuat setelah Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol berada di Washington untuk bertemu dengan Presiden Joe Biden dalam kunjungan kenegaraan pertama ke AS oleh seorang pemimpin Korea Selatan dalam 12 tahun terakhir.
Dalam hal ini, Yoon didampingi oleh lebih dari 100 eksekutif dari perusahaan terbesar Korea Selatan. Termasuk, Ketua Eksekutif Samsung Electronics Jay Y. Lee dan Hyundai Motor Group Ketua Eksekutif, Chung Eui-sun.
Hasil pertemuan ini, mengharapkan pabrik patungan GM dan Samsung SDI akan dimulai pada 2026. Kemudian, pabrik baterai ini akan memproduksi secara tahunan sebesar 30 gigawatt jam (GWh).
Namun, kedua perusahaan mengatakan bahwa lokasi pabrik joint venture (JV) yang direncanakan belum diputuskan, tetapi setidaknya pabrik ini akan memproduksi sel baterai prismatik dan silinder nikel tinggi.
Kerja sama ini juga merupakan persiapan GM untuk mendiversifikasi rantai pasokan baterainya dan mengamankan kapasitas komponen untuk mendukung tujuan elektrifikasinya saat berusaha mengejar perusahaan Elon Musk, Tesla Inc.
Baca Juga
"Dengan banyak mitra seluler yang kuat, kami dapat meningkatkan skala bisnis EV kami lebih cepat daripada jika kami melakukannya sendiri," kata eksekutif GM, Doug Parks.
Diberitakan sebelumnya, GM sudah memiliki usaha patungan di AS dengan LG Energy Solution dan telah berinvestasi untuk meningkatkan produksi sel dengan pembuat baterai Korea Selatan untuk memanfaatkan subsidi di bawah Undang- Undang Pengurangan Inflasi AS yang bertujuan untuk mendongkrak produksi dalam negeri.