Bisnis.com, JAKARTA- PT HLI Green Power merupakan pabrik baterai kendaraan hasil kerja sama sekondan Korea Selatan, yakni Hyundai Motor, LG Energy Solution, dan Kia Motor.
Pabrik ini telah digadang-gadang sebagai pabrik baterai mobil listrik pertama di Asia Tenggara. Bahkan, peresmian pembangunan pabrik tersebut disaksikan langsung Presiden Joko Widodo beserta Menteri BKPM Bahlil Lahadalia beserta jajaran menteri lainnya.
Pabrik baterai mobil ini sendiri merupakan rangkaian hilir dari peta jalan investasi industri EV (electric vehicles) yang melibatkan LG Group. Sejauh ini, pemerintah menyorongkan dua konsorsium besar dalam pengembangan industri baterai kendaraan listrik.
Dengan CATL China, pemerintah meluncurkan konsorsium bernama Dragon. Sebaliknya bersama LG Group, pemerintah menyebutnya sebagai konsorsium Titan.
Persoalannya, belakangan LG Energy dikabarkan mengulur mundur inisiasi proyek tersebut, terutama untuk sisi midstream berupa pabrik pengolahan prekursor dan katoda yang berlokasi di Batang, Jawa Tengah.
Di sisi lain, LG Energy sudah terlibat dari sisi hilir pabrik baterai yang telah berdiri di Karawang New Industry City (KNIC), Jawa Barat. Kucuran investasi pabrik baterai itupun disebut-sebut mencapai US$1,1 miliar, atau setara Rp16 triliun.
Baca Juga
Lebih jauh, berdasarkan Laporan Tahunan (Annual Report) milik LG Energy Solution yang berakhir pada Desember 2022, pabrik baterai itu diketahui bernama PT HLI Green Power.
LG Energy menempatkan perusahaan itu sebagai usaha patungan dengan kepemilikan 50 persen. Hingga Desember 2022, total aset yang dimiliki LG Energy di HLI Green Power mencapai 667,9 miliar won, atau setara Rp7,4 triliun per Desember 2022.
Selain di Indonesia, LG Energy juga membangun usaha patungan pabrik baterai mobil di Vietnam. Di sana, LG Energy memiliki usaha patungan Vinfast Lithium Battery Pack dengan kepemilikan 34 persen.
Tercatat di Vietnam, LG Group telah meneken kerja sama dengan Vinfast Group sejak 2019.