Bisnis.com, JAKARTA- Ford Motor Co mengungkapkan akan mengalami kerugian dari bisnis mobil listrik (Electric Vehicles/EV) sepanjang periode tahun lalu.
Dikutip dari Reuters, pada Kamis (23/3/2023), Ford memperkirakan unit bisnis EV akan menanggung kerugian hingga US$3 miliar pada tahun ini. Kerugian itu merupakan perkiraan sebelum pajak yang dialami produsen mobil asal Amerika Serikat tersebut.
Di sisi lain, Ford meyakini kondisi ke depan akan lebih membaik. Terutama, dengan target margin tipis EV yang bisa dikerek hingga 8 persen pada 2026.
Ford merilis perkiraan kerugian itu sebelum pertemuan para investor dan analis yang berlangsung hari ini. Dalam forum itu, Ford mengungkapkan rincian laporan keuangan yang akan dirilis.
Pada Mei nanti, Ford akan mengungkap laporan kuartal pertama 2022. Pada laporan keuangan itu, tegas perusahaan, Ford akan memasukan laporan terkait mobil listrik dan melakukan kategori produk yakni Model E (EV), Blue (ICE), dan Pro (Kendaraan Komersial).
Lebih jauh, Ford memproyeksikan kerugian kumulatif tiga tahun Model e dari 2021-2023 sebesar US$6 miliar, termasuk kerugian pro-forma tahun lalu sebesar $2,1 miliar, tetapi memperkirakan unit tersebut akan menguntungkan sebelum akhir 2026.
Baca Juga
Chief Financial Officer John Lawler mengatakan Ford tidak lagi akan membagi hasil keuangan berdasarkan wilayah, hanya berdasarkan unit bisnis, melainkan berdasarkan model. “Begitulah cara kami menjalankan perusahaan sekarang," ungkapnya.
Dia mengatakan Ford akan memberikan penjualan dan pangsa pasar triwulanan dan tahunan untuk lima pasar global teratas perusahaan, tetapi tidak lagi akan melaporkan berdasarkan wilayah.