Bisnis.com, JAKARTA – Brand sepeda motor, Royal Enfield saat ini tengah melakukan studi mengenai kendaraan listrik dan mengklaim sudah memiliki persiapan yang matang untuk memasarkan motor setrum ini.
APAC Business Head Royal Enfield Anuj Dua mengatakan pihaknya terpacu dengan banyaknnya brand yang mulai memproduksi kendaraan listrik. Oleh karenanya, mulai dari roadmap hingga prototipe kendaraan listrik sudah dibuat oleh perusahaan sepeda motor ini.
“Royal Enfield sebenarnya telah menyusun roadmap pengembangan produk jangka panjang untuk kendaraan listrik, dan kami sedang mengerjakan beberapa landasan produk. Prototipe pun telah kami buat dan sedang berada dalam tahap uji coba,” tuturnya dalam keterangan resmi, Rabu (18/1/2023).
Sejalan dengan hal tersebut, Anuj mengungkapkan pihaknya tengah menjalankan riset pasar yang ekstensif untuk menilai preferensi pelanggan.
Selain riset dan studi, Royal Enfield sedang berupaya mengembangkan ekosistem pemasok, membangun infrastruktur pengembangan dan pengujian untuk kendaraan Listrik.
“Sejauh ini, kami sedang mengamati apa yang dilakukan oleh berbagai perusahaan di sektor kendaraan listrik. Kami juga mmembangun kapabilitas teknis, sinergi yang potensial, dan visi jangka panjang organisasi yang serupa untuk membangun kemitraan dengan pihak lain,”tambahnya
Baca Juga
Melalui riset panjang ini, pembuat sepeda motor ini mengklaim motor listrik yang diluncurkannya akan memiliki kepadatan energi yang lebih tinggi, performa yang lebih gahar, dan jangkauan kilometer yang lebih jauh.
Adapun, di Indonesia Royal Enfield menyampaikan bahwa model Classic 350 menjadi sepeda motor ter;aris di Indonesia dengan total kontribusi sekitar 50 persen d
Sebagai informasi, Royal Enfield memiliki 96 persen pangsa pasar di segmen sepeda motor premium - kategori kelas menengah (250cc-750cc)i India dan terus menunjukkan tren positif di pasar Internasional. Di segmen menengah, Royal Enfield berada di posisi pertama di Selandia Baru, menjadi terlaris ketiga di Thailand dan di Korea dan keempat di pasar Australia.