Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita melobi bos Toyota Motor Company agar pasokan cip semkonduktur untuk Indonesia diprioritaskan. Sebaliknya, Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) selaku anak usaha, hingga kini masih mencari rantai pasok terbaik.
Seperti diungkapkan Corporate Affairs Director TMMIN Bob Azam, sejauh ini perusahaan masih mencari langkah alternatif mengamankan pasokan cip semikonduktor untuk produksi. Dia juga mengaku diminta untuk membereskan persoalan pasokan agar tidak menganggu produksi.
“Ya ada request dari pemerintah untuk itu,” kata Corporate Affairs Director Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Bob Azam saat dikonfirmasi, Jumat (29/7/2022)
Bob menjelaskan bahwa TMC menyerahkan tugas mencari rantai pasok terbaik kepada TMMIN. Karena itu, untuk mengatasinya, tambah Bob, TMMIN harus memetakan dulu setiap pemasok cip semikonduktor yang paling potensial.
"Artinya kami mengkaji produsen semikonduktor ada di mana. Lalu, seperti apa rantai pasok, teknologi, dan sumber dayanya, karena ini sifatnya menjamin nilai kompetitif secara jangka panjang, itu pekerjaan rumah kami," jelasnya.
Sebelumnya, bebarengan dengan kunjungan Presiden Joko Widodo, rombongan Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menperin Agus Gumiwang melakukan berbagai lobi kepada para industriawan Jepang. Terlebih lagi, sebelumnya Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) juga berharap agar pemerintah melobi prinsipal pusat agar basis produksi di Indonesia bisa diprioritaskan dari segi investasi hingga kewenangan ekspor.
Baca Juga
Di sisi lain, Ketua Umum Gaikindo Yohannes Nangoi menilai kelangkaan cip semikonduktor merupakan momen untuk memikirkan ulang produksi di Indonesia. Dia mengklaim, kelangkaan semikonduktor akan jauh lebih berat dirasakan jika Indonesia kelak bakal memproduksi banyak mobil listrik.
Menurut Nangoi, mobil combustion engine jauh lebih sedikit membutuhkan cip semikonduktor dibandingkan model mobil listrik. “Jadi, daripada buat 1 mobil listrik pakai 1.000 mikrocip, mending bikin 100 mobil combustion engine yang bisa kita jual di Indonesia. Itu yang kita bujuk ke para prinsipal kita. Jadi, dia bisa jual lebih banyak,” jelasnya.
Pada kenyataannya, sejauh ini krisis cip semikonduktor banyak mempengaruhi produsen mobil mewah. Mobil keluaran BMW dan Mercedes Benz pun ikut kena getah akibat kelangkaan tersebut.