Bisnis.com, JAKARTA- Industri otomotif Indonesia sejak semula dirintis para prinsipal Jepang. Selama lebih dari 50 tahun, para prinsipal termasuk Toyota Indonesia telah mengembangkan dan memperkuat ekosistem industri otomotif sehingga berhasil jadi bagian rantai pasok global.
Berbarengan dengan momentum perayaan 65 Tahun hubungan Indonesia-Jepang, kembali digelar “the 2nd Auto Parts Business Forum” berlangsung pada Jumat lalu. Pada gelaran kedua, kegiatan yang diinisiasi Kedutaan Besar Republik Indonesia dan didukung oleh Konsul Kehormatan Republik Indonesia di Nagoya, Jepang itu membawa misi menjembatani perusahaan komponen otomotif skala kecil dan menengah di Indonesia dengan perusahaan produksi besar di Jepang.
Perusahaan rantai pasok di Indonesia diharapkan dapat menjadi bagian penting dalam rantai pasok industri otomotif global. Penguatan rantai pasok lokal nyatanya menjadi sokongan bagi daya saing industri otomotif nasional yang kuat. Saat ini supply chain otomotif menjadi pilar industri, mengingat ada 300 ribu SDM yang berada di bawahnya.
Melalui aktivitas ini, Toyota Motor Manufacturing Indonesia atau TMMIN membawa 29 perusahaan rantai pasok tier 1-2. TMMIN sendiri menaungi lebih dari 205 supplier di tier 1-2, sebagai pembuka jalan dan menjembatani kerja sama yang nantinya akan terbuka melalui aktivitas forum bisnis ini dengan kemudahan untuk mengakses pasar internasional lebih mudah.
Sebaliknya bagi Toyota Indonesia, sinergi prinsipal dengan seluruh elemen rantai pasok ini merupakan bagian komitmen jangka panjang perusahaan. Tercatat, Toyota Indonesia kali pertama merintis industri sejak 50 tahun lalu, dimulai dari importasi utuh, perakitan, produksi lokal, hingga mencapai level ekspor seperti sekarang.
“Memulai industri otomotif nasional sejak era 1970-an hingga saat ini, pengembangan investasi Toyota Indonesia di industri otomotif, juga meliputi pengembangan SDM beserta ratusan rantai pasok di dalamnya. Bermula dari investasi perakitan, dilanjutkan dengan produksi bodi dan mesin, hingga menjadikan Indonesia sebagai salah satu hub produksi global. TMMIN hadir berpartisipasi dalam acara Indonesia Japan The 2nd Auto Parts Business Forum, untuk menjembatani rantai pasok industri otomotif Indonesia membuka peluang kerjasama di skala internasional dan sebagai upaya benchmark bersama rantai pasok industri otomotif Jepang,” ungkap Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT TMMIN di Nagoya, Jepang, dikutip dari siaran pers, Sabtu (28/10/2023).
Baca Juga
Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufik Bawazier mengungkapkan hubungan industrial Indonesia-Jepang sangatlah penting, terutama bagi sektor otomotif. Pasalhnya, hingga kini 95% masih bergantung dengan prinsipal Jepang.
Keberadaan investasi para pemain asal Jepang inipun sangat penting, terlebih seiring memasuki era produk ramah lingkungan yang ditandai dengan kampanye elektrifikasi. “Bahwa kami dari Kemenperin sudah menetapkan Roadmap industri otomotif dengan menerapkan teknologi kendaraan Multi pathway elektrifikasi. Kami tidak menetapkan hanya satu teknologi saja. Tapi kami mengimplementasikan teknologi Hybrid, BEV, PHEV, dan FCEV,” ungkapnya.
Alasannya, jelas Taufik, teknologi kendaraan yang menjadi pemenang ke depan adalah teknlogi kendaraan yang bisa mengurangi emisi. Teknologi kendaraan yang bisa mempekerjakan banyak SDM di dalamnya.