Bisnis.com, JAKARTA– Kinerja penjualan mobil secara wholesales pada semester I/2022 mengalami berbagai dinamika. Meskipun mengemas pertumbuhan, bayang-bayang pelambatan penjualan telah terjadi pada Juni.
Pemicunya mulai dari insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) hingga panjangnya hari libur. Menurut Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Anton Jimmi Suwandy, pasar otomotif cukup terdongkrak pada kuartal I/2022 akibat masih adanya insentif PPnBM yang ditanggung pemerintah.
Dia mencatat rata-rata penjualannya 87.000 unit. "April pun masih di level yang mirip di 82.000. Baru pada Mei [turun] karena faktor lebaran dan libur yang cukup banyak pasar terkoreksi di 49.000. Pada Juni bisa dibilang sudah mulai kembali normal ke angka 79.000,” katanya saat dihubungi Bisnis.com, Rabu (13/7/2022).
Anton menjelaskan bahwa rata-rata penjualan mobil secara wholesales sepanjang semester I/2022 ada di angka 79.000 sampai 80.000 unit. Secara pasar jika dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu pun, tambah Anton, masih mengalami pertumbuhan.
“Jadi, kami harapkan pertumbuhannya akan tetap positif ya sampai akhir tahun,” jelasnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan wholesales pada Juni sebanyak 79.168 unit. Realisasi tersebut naik 60,08 persen dari bulan sebelumnya sebesar 49.453 unit.
Baca Juga
Meski tumbuh cukup signifikan, penjualan pada Juni tidak seperti bulan-bulan sebelumnya sepanjang 2022 yang terserap di atas 80.000 kendaraan.