Bisnis.com, JAKARTA – MINI, merek otomotif Grup BMW, meluncurkan mobil listrik perdana mereka di Indonesia sejalan dengan rencana untuk menyetop produksi mobil berbahan bakar bensin pada 2030.
“Untuk menuju full listrik di 2030, kita mulai dengan peluncuran MINI Electric. Kemudian membangun kapabilitas jaringan, teknisi, workshop, dan tentu juga kepercayaan konsumen kami,” kata Head of MINI Asia Kidd Yam saat ditemui pekan lalu.
Kidd menjelaskan bahwa dalam proses tersebut MINI saat ini tengah membangun infrastruktur pendukung kendaraan listrik di Tanah Air.
“Semua persiapan dipastikan. Kami melihat respons seperti apa dan apa saja yang dibutuhkan pelanggan. Kami akan terus tingkatkan,” jelasnya.
Sementara itu, MINI Electrik yang baru saja diluncurkan di Indonesia ditawarkan mulai dari Rp945 juta off the road. Mobil ramah lingkungan tersebut diklaim dapat mencapai kecepatan maksimum 150 km/jam dan jarak mengemudi hingga 232 km.
Setidaknya ada tiga jenis alat pengisi daya. Tipe 2 dengan MINI Wallbox di rumah ataupun pengisian umum, daya pengisian hingga 11 KW membutuhkan waktu sekitar 2,5 jam untuk mengisi 80 persen baterai.
Baca Juga
Menggunakan travel charger dengan daya pengisian 2,3 KW membutuhkan waktu sekitar 12 jam untuk mengisi 80 persen daya kendaraan.
Sedangkan DC atau fast charging dengan daya pengisian hingga 50 KW membutuhkan waktu sekitar 36 menit untuk mengisi 80 persen daya kendaraan.
“Ketika full charge [baterai penuh], Anda bisa ke Jakarta-Bandung. Lalu makan siang, ke kedai kopi, cas baterai, dan kembali ke Jakarta,” terang Kidd.
Harga yang ditawarkan MINI Electric sudah termasuk MINI wallbox, kabel untuk public charging, serta travel charger, termasuk biaya pemasangannya.