Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ambil Alih Pabrik GM Thailand, Great Wall Perkuat Penetrasi di Pasar Asean

etelah menandatangani perjanjian perikatan jual beli pada pertengahan Februari 2020, Produsen mobil China Great Wall Motors (GWM) bersiap meningkatkan pabrik yang dibelinya dari GM Thailand sebagai langkah awal penetrasi di pasar Asean.
Ilustrasi: SUV Haval dari Great Wall Motors diparkir di depan diler GWM di Eropa. /ANTARA-GWM
Ilustrasi: SUV Haval dari Great Wall Motors diparkir di depan diler GWM di Eropa. /ANTARA-GWM

Bisnis.com, JAKARTA - Setelah menandatangani perjanjian perikatan jual beli pada pertengahan Februari 2020, Produsen mobil China Great Wall Motors (GWM) bersiap meningkatkan pabrik yang dibelinya dari GM Thailand sebagai langkah awal penetrasi di pasar Asean.

GWM tengah dalam persiapan meng-upgrade fasilitas produksi yang berlokasi di di Rayong itu menjadi pabrik berstantandar global, yang dilengkapi dengan sistem pabrik cerdas, perpaduan antara mesin berteknologi tinggi dan solusi digital.

GWM memuji langkah mengakuisisi pabrik Rayong sebagai tonggak terbaru untuk mengoperasikan bisnis otomotif di negara itu.

“Setelah perjalanan 9 bulan kami di Thailand, mengambil kepemilikan penuh atas pabrik Rayong merupakan tonggak penting bagi GWM," kata Elliot Zhang, Presiden Great Wall Motors Asean dan Thailand, seperti dilaporankan Bangkok Post yang dikutip Antara, Jumat (6/11/2020).

Tugas pertama GWM adalah meningkatkan pabrik ke standar global, tambah Zhang.

Pabrik milik General Motors (GM) itu dijual ke GWM menyusul keputusan GM untuk mundur dari Thailand. Great Wall dikabarkan membayar sekitar US$250 juta hingga US$300 juta (sekitar Rp 4,1 triliun) untuk mendapatkan fasilitar produksi tersebut.

GM menjual mobil Chevrolet melalui Chevrolet Sales Thailand, yang sedang menyesuaikan bisnisnya dan bersiap meningkatkan 88 pusat layanan di seluruh negeri untuk meningkatkan pelayanan,

Pada awal tahun ini, GWM juga mengumumkan akan mengakuisisi pabrik GM di India dengan nilai transaksi yang tidak disebutkan. Namun, sejumlah laporan media menyebutkan harga pengambilalihan itu mencapai 300 juta dolar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul Maskur
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper