Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Otomotif di Jepang Belum Menunjukkan Pemulihan

Hingga Agustus 2020, penjualan kendaraan bermotor di Jepang masih mengalami perlambatan. Ini menjadi tanda bahwa konsumen masih berhati-hati, meski pandemi Covid-19 di Negeri Sakura telah mereda.
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota
Pabrik Toyota di Jepang. /Toyota

Bisnis.com, JAKARTA - Hingga Agustus 2020, penjualan kendaraan bermotor di Jepang masih mengalami perlambatan. Ini menjadi tanda bahwa konsumen masih berhati-hati, meski pandemi Covid-19 di Negeri Sakura telah mereda.

Seperti yang diberitakan Bloomberg, Selasa (1/9/2020), asosiasi dealer mobil Jepang melaporkan penjualan mobil, truk, dan bus pada Agustus turun 18,5 persen secara tahunan. Adapun, realisasi Juli menurun 20,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pasar otomotif Jepang mencapai titik terendah penjualan pada Mei, dengan penurunan mencapai 40,2 persen. Meski pemerintah setempat telah mencabut status keadaan darurat nasional, kinerja penjualan otomotif masih berjalan moderat.

Di sisi lain, pelemahan pasar otomotif yang masih terus berlangsung di Jepang memperlihatkan bahwa bantuan tunai yang digelontorkan pemerintah tidak mampu menstimulasi pemulihan belanja konsumen.

Menurut ekonom Hiroaki Muto dari Sumitomo Life Insurance Co, pengganti mantan perdana Menteri Shinzo Abe, yang mundur dari jabatannya karena masalah kesehatan, tidak punya pilihan selain mempertahankan atau menambah stimulus guna mencegah belanja konsumsi jatuh kembali.

"Pemulihan belanja konsumsi lebih lemah di Jepang dibandingkan negara lain, seperti AS. Tidak ada yang bisa mencoba memperkuat kebijakan fiskal untuk saat ini," ujar Muto.

Di Indonesia, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) melaporkan volume penjualan kendaraan roda empat atau lebih sepanjang Januari hingga Juni 2020 mencapai 290.597 unit. Merosot tajam dari periode tahun lalu yang tembus 500.216 unit.

Sementara itu, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat produksi dan penjualan sektor otomotif Indonesia anjlok pada kuartal II/2020 dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun lalu.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan produksi mobil hanya menyentuh 41.520 unit. Angka ini turun 87,34 persen dibandingkan dengan kuartal sebelumnya, sedangkan secara tahunan turun 85,02 persen.

Dia menjelaskan penjualan mobil hanya mencapai 21.042 unit, turun 89,85 persen dibandingkan kuartal sebelumnya (qtq) dan 89,44 persen secara tahunan (yoy). Sementara penjualan sepeda motor juga turun hingga 80,06 persen qtq dan 79,70 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dionisio Damara
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper